40 Warga Sipil Tewas dalam Ledakan Bom di Afrin, Suriah
Berita Baru, Internasional — Sebuah truk minyak ikut terbakar akibat ledakan bom di Kota Afrin, Suriah Utara pada Selasa (28/4).
Melansir dari Sputnik, dalam ledakan tersebut, setidaknya ada 40 warga sipil meninggal dunia, dan 11 di antaranya adalah anak-anak.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Turki menyangka Milisi YPG (Unit Perlindungan Rakyat) Kurdi, Suriah merupakan dalang dari meledaknya bom.
Bahkan, dalam sebuah pernyataan di Twitter, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan bom tersebut meledak tepat di tempat yang ramai, yakni di pusat Kota Afrin.
Ledakan bom itu, terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Sangat jelas, terlihat, ganasnya ledakan itu dan asap hitam memenuhi udara.
Militer Turki beserta sekutu di Suriah mengklaim Afrin, pada Maret 2018 melalu serangan yang besar. Afrin merupakan distrik di mana sebagian besar orang Kurdi basis YPG menempati daerah tersebut.
Pengeboman itu, bahkan disebut merupakan upaya dari YPG untuk kembali menguasai Afrin, Suriah.
Di lain hal, Amerika Serikat, sebenarnya mendukung Kurdi karena telah membantu memerangi ISIS di sana. Tetapi, AS menarik kembali pasukannya pasca Turki merencakan sebuah serangan ke Afrin.
Sejalan dengan itu, Turki meyakini YPG merupakan bagian dari Partai Pekerja Kurdistan atau PKK, yang dianggap sebagai organisasi pemberontak (teroris) oleh pemerintah Ankara.
Bahkan, sejak lama Turki lama waswas Suriah Utara menjadi lokasi perlindungan PKK dan melancarkan serangan ke wilayah mereka.
Ketika berhasil mengalahkan ISIS, Suriah Utara dikuasai Kurdi. Di sana Kurdi membentuk pemerintahan sendiri dalam bayang-bayang kekuasaan Amerika Serikat. Turki menginginkan daerah wilayah menjadi zona aman, khusus bagi pengungsi Suriah, mengingat keberadaan milisi Kurdi dianggap ancaman.
Ledakan bom yang terjadi pada Selasa (28/4) tersebut merupakan salah satu paling dahsyat dan mematikan bagi suatu wilayah di bawah kendali pasukan yang didukung Turki. Ankara selalu menyalahkan YPG pada beberapa serangan, tapi milisi YPG tidak bermaksud menyerang warga sipil.