Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store
BRIN dan Jepang Kolaborasi Susun Strategi Manajemen Risiko Bencana (Foto: BRIN).

BRIN dan Jepang Kolaborasi Susun Strategi Manajemen Risiko Bencana



Berita Baru, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Universitas Kansai, Jepang, menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana pada Kamis, 12 Desember 2024. Konferensi yang digelar secara hybrid ini berpusat di Kampus Universitas Kansai, Umeda, Jepang, dengan partisipasi dari Indonesia dan Jepang.

Mengusung tema “Kemitraan Asuransi Publik-Swasta untuk Ketahanan Sosial yang Terkena Risiko Bencana Alam,” konferensi ini bertujuan mengeksplorasi pendekatan kolaboratif dalam pembiayaan dan asuransi risiko bencana. Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Agus Eko Nugroho, menekankan pentingnya kolaborasi lintas batas dalam upaya ini.

“Tujuannya untuk menyoroti pentingnya kolaborasi lintas batas dalam penelitian risiko bencana dan implementasi kebijakan,” ujar Agus Eko Nugroho saat memberikan sambutan pada pembukaan konferensi.

Menurut Agus, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mempromosikan pertukaran pengetahuan antara para ahli dari akademisi dan lembaga penelitian. Kolaborasi antara Indonesia dan Jepang dinilai strategis, mengingat kedua negara memiliki risiko bencana alam yang tinggi.

“Pendekatan inovatif dalam pembiayaan risiko bencana dan dampak sosialnya akan menjadi fokus riset, sehingga nantinya dapat diidentifikasi strategi-strategi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui mekanisme keuangan yang inovatif,” tambahnya.

Konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara utama, termasuk Irwanda Wisnu Wardhana, Kepala Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Ekonomi Rakyat BRIN, yang juga merupakan anggota Tim Penelitian Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana sekaligus peneliti tamu di Universitas Kansai. Selain itu, hadir pula Shingo Nagamatsu, Profesor dari Fakultas Ilmu Keamanan Masyarakat, Universitas Kansai, dan Yoshihiko Suzawa, Profesor dari Fakultas Administrasi Bisnis, Universitas Kyoto Sangyo.

Irwanda Wisnu Wardhana menjelaskan, “Kemitraan publik-swasta adalah kunci dalam membangun ketahanan sosial terhadap bencana alam. Kita perlu menemukan mekanisme pembiayaan inovatif yang bisa meringankan beban masyarakat saat bencana terjadi.”

Sementara itu, Profesor Shingo Nagamatsu menyoroti pentingnya pendekatan berbasis penelitian dalam mengembangkan skema pembiayaan risiko bencana. “Melalui riset lintas negara ini, kita bisa berbagi pengalaman dan strategi yang efektif untuk menghadapi risiko bencana,” ungkapnya.

Adapun salah satu tujuan besar dari konferensi ini adalah memperkuat kolaborasi internasional dalam manajemen bencana, khususnya pada aspek pembiayaan. Dengan dukungan riset dari para pakar, diharapkan dapat teridentifikasi kebijakan yang lebih efektif dalam pengelolaan risiko bencana di kedua negara.

Siaran pers resmi dari BRIN dengan nomor 117/SP/HM/BKPUK/XII/2024 menyebutkan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan sosial terhadap bencana di masa depan. Melalui kemitraan publik-swasta, Indonesia dan Jepang berkomitmen untuk membangun sistem pembiayaan yang lebih tangguh guna melindungi masyarakat dari dampak bencana alam.

“Kolaborasi ini akan memperkuat ketahanan sosial dan memastikan bahwa masyarakat memiliki perlindungan finansial yang lebih baik di masa depan,” tegas Agus Eko Nugroho. Konferensi ini juga diharapkan dapat membuka peluang lebih luas untuk kerja sama internasional yang dapat mendorong penelitian-penelitian baru di bidang pembiayaan risiko bencana.