Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Teten Masduki Dorong Transformasi UMKM untuk Hadapi Persaingan Global
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki

Teten Masduki Dorong Transformasi UMKM untuk Hadapi Persaingan Global



Berita Baru, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, menegaskan pentingnya transformasi dan restrukturisasi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi nasional meningkat serta mampu bersaing di pasar global.

“Selama lima tahun menjabat, saya telah memahami kekuatan dan kelemahan UMKM kita, sehingga diperlukan langkah-langkah transformasi dan restrukturisasi,” ujar MenKopUKM Teten dalam acara peluncuran Sistem Informasi Jabatan Fungsional Pengembang Kewirausahaan di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Teten menjelaskan bahwa 96 persen usaha di Indonesia tergolong usaha mikro, namun seringkali kalah produktif dibanding korporasi besar. Banyak usaha mikro yang menghadapi kesulitan dalam akses pembiayaan, teknologi produksi, dan pemasaran.

“UMKM mikro berperan penting dengan menyediakan 97 persen lapangan kerja. Namun, jika terus berada pada skala ekonomi subsisten tanpa perkembangan, sulit untuk melakukan peningkatan skala usaha. Oleh karena itu, diperlukan transformasi agar usaha menjadi lebih formal,” jelasnya.

Selain transformasi, restrukturisasi juga penting untuk menciptakan wirausahawan baru yang mampu bersaing di pasar global. “Ke depan, kita perlu melahirkan entrepreneur baru dengan produk dan ekonomi baru agar kue ekonomi UMKM semakin besar,” ujar Teten.

Ia menambahkan bahwa restrukturisasi UMKM juga bertujuan untuk menghubungkan UMKM dengan industri global, mengingat saat ini hanya 4,2 persen UMKM Indonesia yang terintegrasi dalam rantai pasok global, tertinggal dari Vietnam yang sudah mencapai 24,6 persen.

“UMKM kita masih terputus dari industri. Karena itu, perlu restrukturisasi untuk menciptakan UMKM baru yang bisa masuk dalam ekonomi global,” katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, KemenKopUKM telah meluncurkan program kewirausahaan melalui kampus-kampus dengan program Entrepreneur Hub, yang diharapkan mampu menciptakan UMKM berbasis teknologi dan riset. “UMKM tidak hanya untuk menyerap tenaga kerja, tetapi juga harus memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Teten.

Teten menegaskan pentingnya mengembangkan produk dan model bisnis UMKM agar mampu bersaing secara global, bukan hanya melalui ekspor, tetapi juga dengan meningkatkan daya saing produk domestik terhadap produk impor, terutama dari China.

Pengembangan Kewirausahaan Nasional Terpadu

Dalam rangka memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing UMKM, KemenKopUKM memperkenalkan Jabatan Fungsional Pengembang Kewirausahaan yang bertujuan untuk meningkatkan rasio kewirausahaan dan pertumbuhan wirausahawan di Indonesia.

“Kita ingin menciptakan UMKM yang mampu menyediakan lapangan kerja berkualitas, menuju negara maju dengan pendapatan per kapita 30.000 dolar AS pada tahun 2045, melalui transformasi dan restrukturisasi UMKM,” ungkap Teten.

Sejalan dengan itu, Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah, menjelaskan bahwa pihaknya telah menginisiasi terbentuknya Jabatan Fungsional Pengembang Kewirausahaan, yang bisa digunakan oleh seluruh instansi pemerintah dalam pengembangan UMKM dan kewirausahaan. “Kami ingin melakukan pengembangan kewirausahaan nasional secara terpadu,” katanya.

KemenKopUKM juga telah mengembangkan sistem informasi untuk mengelola jabatan tersebut dengan beberapa fungsi, seperti usulan formasi, uji kompetensi, hingga pengajuan peserta diklat. “Sampai saat ini, kami telah menerima 2021 formasi yang diusulkan oleh 19 provinsi dan 144 kabupaten/kota,” jelas Siti.

Dengan adanya langkah ini, Teten berharap bahwa kewirausahaan akan menjadi pilar utama ekonomi nasional di masa mendatang, seiring dengan upaya transformasi dan restrukturisasi UMKM yang terus dilakukan pemerintah.