Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Veronika Sintha Saraswati, Head of International Relation Programe Institute for Indonesia and China Partnership Studies dalam Talk Show bertajuk “Peluang Global yang Didatangkan dari Pendalaman Reformasi Tiongkok pada Era Baru” pada hari Selasa (23/7) di Jakarta.
Veronika Sintha Saraswati, Head of International Relation Programe Institute for Indonesia and China Partnership Studies dalam Talk Show bertajuk “Peluang Global yang Didatangkan dari Pendalaman Reformasi Tiongkok pada Era Baru” pada hari Selasa (23/7) di Jakarta.

Kerja Sama Tiongkok-Indonesia Diharapkan Percepat Pembangunan Infrastruktur dan Teknologi



Berita Baru, Jakarta – Bharata Online, CGTN Indonesia, dan Nanyang Bridge Media menyelenggarakan Talk Show bertajuk “Peluang Global yang Didatangkan dari Pendalaman Reformasi Tiongkok pada Era Baru” Selasa (23/7/2024) di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia, terutama dalam bidang digitalisasi dan infrastruktur.

Dalam sesi talk show tersebut, Veronika Sintha Saraswati, Head of International Relation Program Institute for Indonesia and China Partnership Studies, menyampaikan pandangannya mengenai peran Tiongkok dalam reformasi global. Menurut Veronika, Tiongkok telah menjadikan pendidikan dan riset sebagai prioritas utama dalam anggaran negara.

“Tiongkok sangat serius dalam mengembangkan inovasi teknologi. Tidak heran jika sekarang berkembang sangat maju dengan cepat dan kuat karena pemerintah bersinergi menjalankan pembangunan berdasarkan inovasi,” ujar Vero.

Veronika juga menyoroti pendekatan damai Tiongkok dalam pembangunan dan kerjasama internasional. “Tiongkok membangun negaranya secara damai, begitupun dengan negara mitranya. Ini menjadi catatan paling penting, semua negara membangun, akan tetapi yang menjadi ciri khas Tiongkok adalah membangun secara damai. Ini menjadi kunci penting di tengah krisis ekonomi dan keamanan yang terjadi saat ini,” ujar Veronika.

Dalam konteks kemitraan antara Tiongkok dan Indonesia, Veronika mengungkapkan bahwa Indonesia sangat diuntungkan dari kolaborasi ini, terutama dalam sektor digitalisasi. Tiongkok, sebagai salah satu pemimpin global dalam inovasi teknologi, telah berkontribusi pada pengembangan sektor digital di Indonesia.

“Salah satu yang mendapat kontribusi positif itu adalah Indonesia. Indonesia dan Tiongkok adalah negara sahabat lama dan memiliki budaya dan tradisi Asia yang sama. Saat ini yang sedang berlangsung adalah di sektor digitalisasi. Indonesia mendapat manfaat salah satunya dalam sektor digitalisasi yang memiliki kontribusi bagi perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Veronika juga membahas kontribusi Tiongkok dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Contoh konkret dari kerjasama ini adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang melibatkan perusahaan-perusahaan Tiongkok bekerja sama dengan mitra lokal.

“Selain digitalisasi, juga sektor infrastruktur. Beberapa perusahaan Tiongkok bekerjasama dengan perusahaan Indonesia mengembangkan proyek infrastruktur seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” tambahnya.

Kehadiran Tiongkok sebagai mitra strategis tidak hanya terbatas pada sektor ekonomi, tetapi juga mencakup sektor teknologi. Veronika menekankan pentingnya mempererat kerjasama di bidang ini untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Tiongkok dan Indonesia melakukan banyak hal untuk saling bekerjasama mewujudkan cita-cita pembangunan. Tiongkok tidak hanya mitra penting dalam sektor ekonomi, namun juga penting mempererat kerjasama di sektor teknologi. Karena, Tiongkok punya keunggulan yang besar untuk sektor teknologi yang bisa meningkatkan perekonomian di Indonesia,” ungkapnya.

Talk show ini menegaskan bahwa hubungan strategis antara Tiongkok dan Indonesia memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan global saat ini. Melalui kerjasama dalam sektor digitalisasi dan infrastruktur, kedua negara diharapkan dapat saling memperkuat dan memajukan perekonomian masing-masing serta berkontribusi pada pembangunan global yang berkelanjutan.