Timwas Haji DPR RI Soroti Catering Makanan Jamaah Impor dari Thailand
Berita Baru, Jakarta – Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR mengkritisi penggunaan bahan makanan impor dari Thailand untuk jemaah haji Indonesia, menyuarakan keprihatinan atas kurangnya dukungan pemerintah terhadap produktivitas petani dalam negeri.
Menurut Luluk Nur Hamidah, Anggota Timwas Haji DPR, “Kita sangat menyayangkan mengingat jumlah jemaah haji kita yang sangat besar. Mengapa tidak ada langkah serius dari pemerintah untuk mendukung produktivitas petani kita sendiri?”
Luluk juga mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan makanan jemaah haji dengan mendukung impor langsung dari Indonesia.
“Perluasan impor dan memperbesar jejaring agar pangan kita bisa memenuhi kebutuhan jemaah kita sendiri sangat penting. Thailand dan Vietnam mendapatkan manfaat dari jumlah jemaah kita yang besar, padahal kontribusi mereka relatif kecil,” tegasnya.
Politisi Fraksi PKB ini juga menyoroti manfaat penggunaan beras lokal Indonesia untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan jemaah.
“Menggunakan beras lokal Indonesia akan membuat jemaah kita merasa nyaman dan sehat. Mengapa pemerintah terkendala dalam mengekspor bahan baku ke Saudi untuk kebutuhan konsumsi jemaah haji kita?” paparnya.
Lebih lanjut, Luluk mempertanyakan kendala pemerintah terkait impor bahan makanan untuk jemaah haji, khususnya terkait masalah harga ekspor.
“Jika kendalanya adalah harga ekspor, mengapa tidak ada langkah yang dipermudah? Jika perlu, subsidi dari negara bisa diberikan sehingga bahan baku tidak harus diimpor dari Thailand,” tambahnya.
Timwas Haji DPR juga menyerukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti ID Food dan RNI, untuk aktif berpartisipasi dalam penyelenggaraan haji.
“Kami akan meminta BUMN pangan untuk melihat peluang perbaikan di tahun mendatang,” pungkas Luluk.