Penjelasan Tentang Tanjuro Kamado, Ayah dari Tanjiro dalam Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Berita Baru, Anime – Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 3 epsiode pertama telah tayang. Salah satu bagiannya yakni mimpi Tanjiro tentang pertemuan leluhurnya Sumiyoshi dengan Yoriichi. Mimpi Tanjiro membuat banyak penggemar bertanya-tanya apakah Tanjiro memiliki hubungan darah dengan para pembasmi iblis ataukah hanya terkait dengan Yoriichi. Selain itu juga banyak yang penasaran tentang ayah Tanjiro Kamado.
Saat pertama kali Tanjiro muncul, Ia mengetahui bahwa ibu dan saudara-saudaranya mati karena iblis. Satu-satunya saudara yang masih terisasi yakni Nezuko, namun sayangnya Ia telah berubah menjadi iblis. Karena itu, sosok ayah Tanjiro menjadi salah satu yang banyak dipertanyakan meskipun beberapa kali ayah Tanjiro dimunculkan pada season pertama.
Sosok mirip Tanjiro Kamado yang Ia temui dalam mimpi tengah bersama Yoriichi berama Sumiyoshi. Sedangkan ayah Tanjiro bernama Tanjuro Kamado. Ia meninggal sebelum pembantaian keluarga Tanjiro. Ia merpakan sosok dengan penampilan lemah, rambut hitam yang diwarnai merah mirip dengan Tanjiro. Namun Tanjuro memiliki penyakit yang membuat kulitnya tampak kusam. Salah satu hal yang paling kentara bahwa Ia mirip dengan Tanjiro yakni tanda di dahinya.
Namun meski Ia memiliki fisik yang lemah, namun Tanjuro bisa dikatakan sebagai manusia kuat. Ia bukan anggota pembasmi iblis, tidak memiliki pedang nichirin, namun Ia bisa mengalahkan beruang setinggi sembilan kaki dalam sekejap mata. Selain itu ayah Tanjiro juga mampu membawakan tarian Hinokami Kagura, yakni tarian tradisional untuk Dewa Api yang dilakukan terus menerus dari senja hingga fajar pada tahun baru.
Saat Tanjuro melakukan tarian tersebut, Ia juga tak lepas untuk terus memastikan bahwa putranya memperhatikan tariannya. Rupanya tarian tersebut merupakan bagian dari teknik pernafasan matahari yang diwariskan Yoriichi kepada Sumiyoshi. Dengan demikian, warisan tersebut telah diturunkan dari satu generasi ke generasi lain di keuarga Kamado.
Selain Hinokami Kagura, Tanjiro juga mempelajari tentang Dunia Transparan dan Negara Tanpa Pamrih dari ayahnya. Dengan memungkinkan seseorang untuk melihat aliran darah lawan, aktivitas otot, dan gerakan sendi, pendekatan dunia transparan memungkinkan seseorang untuk mengantisipasi serangan lawan. Sedangkan keadaan tanpa pamrih adalah kebalikan dari dunia transparan di mana pengguna benar-benar menghapus keberadaan mereka dari medan perang, menghapus semangat juang mereka, keinginan untuk bertarung, haus darah, amarah, kebencian, kedengkian, dorongan, dan permusuhan.