Emmanuel Macron: Tidak Ada Negara yang Boleh Menyebarkan Senjata Nuklir di Wilayah Asing
Berita Baru, Internasional – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa tidak ada negara dalam keadaan apa pun yang boleh menyebarkan senjata nuklir di wilayah asing.
AS, sementara itu, diperkirakan memiliki 100 hulu ledak nuklir taktis yang disimpan di Eropa dan sekitarnya. Biaya dengan kapasitas 0,3 hingga 50 kiloton untuk B61-3 AS dan bom B61-4 disimpan di enam pangkalan di lima negara NATO, termasuk Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Saat berbicara pada konferensi pers bersama dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada hari Kamis, Macron mencatat bahwa China dan Prancis, sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dan kekuatan nuklir, harus bekerja sama untuk menjaga tatanan internasional.
“Prancis percaya bahwa senjata nuklir harus sepenuhnya dikecualikan dari konflik di Ukraina. Dalam hal apa pun senjata nuklir tidak boleh digunakan di luar wilayah tenaga nuklir, terutama di Eropa,” kata presiden Prancis itu.
Dia juga berpendapat bahwa keputusan Rusia baru-baru ini untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarus “tidak sesuai” dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional.
“Tiongkok dan Prancis, mengingat sejarah cinta dan kepatuhan mereka terhadap kemerdekaan, harus bekerja sama untuk mendukung tatanan internasional yang dapat menjawab tantangan zaman,” tegas Macron.
Seperti dilansir dari Sputnik News, pernyataan tersebut muncul setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan akhir bulan lalu bahwa reaksi yang tidak memadai dari sejumlah negara terhadap keputusan Moskow untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarus membingungkan, mengingat perang hibrida antara Barat melawan Rusia.
Dalam kondisi perang hibrida yang dilancarkan oleh Barat melawan Rusia, dan niat Amerika Serikat dan NATO yang dinyatakan untuk menimbulkan “kekalahan strategis” di Rusia, wajar bagi Moskow untuk mengeluarkan tindakan balasan militer-teknis di bidang ini, tambah juru bicara.
“Kami telah dan masih berhak mengambil langkah tambahan yang diperlukan untuk memastikan keamanan Rusia dan sekutunya,” tegas Zakharova.
Pada tanggal 25 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow dan Minsk telah setuju untuk menempatkan senjata nuklir taktis Rusia di Belarus, yang tidak melanggar komitmen Rusia untuk non-proliferasi senjata nuklir.