Australia, Inggris dan AS Ungkapkan Rencana Pembuatan Kapal Selam Bertenaga Nuklir untuk Melawan China
Berita Baru, Internasional – Awal pekan ini, kemitraan keamanan trilateral antara Australia, Inggris dan AS setuju untuk memasok Canberra dengan kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional pada awal 2030-an.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, telah tiba di Fiji untuk membahas program kapal selam AUKUS dan keamanan regional dengan mitranya, Sitiveni Rabuka.
Selama pembicaraan, warga Albania dilaporkan akan menekan pesan Canberra bahwa program AUKUS senilai $245 miliar tidak melanggar komitmen Australia di bawah Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, juga dikenal sebagai Perjanjian Rarotonga, yang mulai berlaku pada tahun 1986.
Menurut PBB, dokumen tersebut penting untuk memperkuat komitmen yang mengikat secara hukum yang telah dibuat oleh para pihak di bawah Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) yang hampir universal untuk tidak memproduksi, memiliki, memperoleh atau memiliki kendali atas senjata nuklir.
Seperti dilansir dari Sputnik News, perjalanan Albanese dilakukan beberapa hari setelah KTT AUKUS antara AS, Inggris dan Australia yang mengungkapkan rincian rencana mereka untuk membuat armada baru kapal selam bertenaga nuklir, yang menurut kedua pihak bertujuan untuk melawan China di kawasan Indo-Pasifik.
Rencana tersebut menetapkan Washington memberi Australia tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia AS pada awal 2030-an, dengan opsi bagi Canberra untuk membeli dua kapal lagi jika diperlukan.
Beijing menolak cetak biru tersebut, dengan Kementerian Luar Negeri China menuduh Canberra, London dan Washington berjalan semakin jauh di jalur kesalahan dan bahaya.
China telah berulang kali mengecam kesepakatan AUKUS sebagai pelanggaran Perjanjian Non Proliferasi Nuklir, mengklaim bahwa kemitraan keamanan trilateral antara Inggris, AS dan Australia ditujukan untuk memicu konfrontasi militer melalui kolaborasi militer.