Pemerintah Turki Bergegas Bangun Kota Kontainer, Jumlah Korban Terbaru Capai 48.448
Berita Baru, Internasional – Jumlah korban tewas di Turki akibat gempa bumi besar bulan lalu telah meningkat menjadi 48.448. Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu pada Senin (13/3/23).
Ia menambahkan saat ini pihak berwenang tengah bergegas membangun kota kontainer untuk menampung mereka yang kehilangan tempat tinggal jangka panjang akibat bencana tersebut.
Korban tewas gabungan termasuk mereka yang tewas di Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 54.000.
Berbicara pada konferensi pers di Malatya, salah satu provinsi yang dilanda gempa, Soylu mengatakan jumlah korban di Turki termasuk 6.660 warga negara asing, sebagian besar warga Suriah, menambahkan bahwa pihak berwenang masih berusaha mengidentifikasi 1.615 korban.
Gempa bumi dan getaran kuat berikutnya melukai lebih dari 115.000 orang di Turki dan menyebabkan jutaan orang berlindung di tenda atau berusaha pindah ke kota lain.
Presiden Tayyip Erdogan telah berjanji untuk membangun kembali rumah dalam waktu satu tahun, tetapi akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum ribuan orang dapat meninggalkan tenda atau perumahan kontainer mereka dengan antrean makanan setiap hari dan pindah ke perumahan permanen.
Dilansir dari Reuters, Soylu mengatakan pemerintah berencana menyiapkan 115.585 kontainer untuk sebanyak mungkin keluarga di 239 lokasi di seluruh wilayah yang terkena dampak.
Dia mengatakan sejauh ini 23 lokasi telah didirikan dan 21.000 kontainer telah disiapkan, dengan 85.000 orang tinggal di dalamnya.
Dia mengatakan 433.536 tenda telah didirikan sejak gempa di 354 lokasi. Ia menambahkan bahwa bisnis akan diberikan tempat kerja sementara baru dalam 10 hari ke depan.
Selama kunjungan pada hari Minggu ke Hatay, salah satu daerah yang paling terpukul, Erdogan mengatakan Qatar telah berjanji untuk mengirim 10.000 kontainer, yang digunakan selama Piala Dunia pada akhir tahun lalu.
Soylu mengatakan dari 36.257 bangunan yang runtuh, 5.321 puing telah dibersihkan, sementara 6.000 dari 18.219 bangunan yang dijadwalkan untuk segera dibongkar telah dirobohkan dan puing-puing yang dihasilkan dibersihkan.
Dia mengatakan bangunan yang runtuh dan yang dijadwalkan untuk segera dibongkar hanya mencapai 25% dari pekerjaan, sementara bangunan rusak berat lainnya yang perlu dibongkar dan dibersihkan mencapai 75%.