Erdogan Akan Setuju Finlandia Gabung NATO, Tapi Tidak Untuk Swedia, Kecuali
Berita Baru, Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mulai memberi isyarat akan menyetujui permintaan Finlandia bergabung dengan NATO, tapi tidak untuk Swedia, Minggu (29/1).
Hal itu disampaikan Erdogan setelah Turki dengan tegas menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia, di mana ia menangguhkan pembicaraan aksesi NATO.
Swedia dan Finlandia mengajukan diri bergabung dengan NATO tahun lalu tak lama setelah Rusia melakukan invasi pada Ukraina. Dua negara itu khawatir, Rusia akan meluaskan ekspansinya.
Di sisi lain, Erdogan geram dengan Swedia dalam beberapa hal, terutama setelah unjuk rasa di ibu kota Swedia, di mana seorang politisi sayap kanan membakar Alquran di dekat kedutaannya.
“Kami dapat menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan kami. Tetapi Finlandia seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu, dikutip dari Reuters.
Pendaftaran keanggotaan Finlandia dan Swedia menjadi rumit karena birokrasi di NATO menyatakan bahwa setiap anggota dari aliansi 30 negara perlu menyetujui suatu negara yang ingin bergabung.
Dan sejauh ini, hanya Turki serta Hongaria yang belum melakukan persetujuan keanggotaan pada Finlandia dan Swedia.
Parlemen Hongaria diperkirakan akan menyetujui kedua tawaran tersebut pada bulan Februari.
Keluhan utama Erdogan adalah penolakan Swedia untuk mengekstradisi lusinan orang yang dikaitkan Ankara dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan upaya kudeta 2016 yang gagal.
Dia menghadapi pemilihan pada bulan Mei dan telah bertahan atas keanggotaan Swedia di NATO saat dia mencoba untuk memberi energi kepada para pendukungnya yang konservatif dan nasionalis.
Pada hari Minggu, Erdogan mengulangi permintaannya agar Swedia menyerahkan tersangka tersangka.
“Jika Anda benar-benar ingin bergabung dengan NATO, Anda akan mengembalikan para teroris ini kepada kami,” kata Erdogan.
“Anda akan mengirimkan teroris ini kepada kami sehingga Anda dapat bergabung dengan NATO.”
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan negaranya ingin memulai kembali dialog NATO dengan Turki.