Jelang Pileg 2024, PDI-P Gresik Gaet Kader Potensial dan Tokoh NU
Berita Baru, Gresik – Sejumlah partai politik di Kabupaten Gresik sudah mulai ancang-ancang menyusun target menghadapi pemilu 2024. Tidak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Partai berlambang banteng moncong putih ini, optimis bisa mendongkrak perolehan kursi dalam kontestasi pemilihan legislatif (Pileg).
Target penambahan kursi tersebut bukan tanpa alasan. Bahkan, partai nasionalis itu telah menyiapkan strategi untuk menggaet kader potensial dan tokoh dari kalangan NU untuk maju sebagai anggota legislatif dari PDI-P di masing-masing daerah pemilihan (Dapil).
Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris DPC PDI-P Gresik, Noto Utomo saat menggelar Halal Bi Halal bersama relawan dan tim kemenangan di kediamannya Desa Melarang, Kecamatan Bungah, Gresik, Kamis (26/5).
Menurutnya, banyaknya kader dan tokoh NU di Gresik yang maju dari PDI-P akan menjadi pilar semakin mendekatkan partai besutan Megawati Soekarno Putri dengan umat. Karena itu, seluruh strategi akan dilakukan, salah satunya memunculkan kader potensial dari kalangan NU.
“Dari kalangan NU sudah merapat (Calon potensial, red), kami juga membentuk tim srikandi merah, yang berisi kader perempuan semua,” kata Noto Utomo, Kamis (26/5).
Ketika ditanya terkait siapa saja kader potensial dan tokoh NU yang bakal maju lewat PDI Perjuangan, Noto enggan membeberkan. “Belum waktunya sekarang,” jawabnya singkat.
Anggota Komisi IV DPRD Gresik ini yakin, target 10 suara akan tercapai. Tetapi syaratnya harus bekerja keras. Sejauh ini, PDI Perjuangan sudah memiliki 6 kursi di legislatif. Tambahan empat kursi, akan ditargetkan di daerah pemilihan Menganti-Kedamean, Cerme-Duduksampean, kemudian Bungah-Manyar-Sidayu serta Bawean.
“Kita fokus dulu raih kursi, semoga di 2024 pemilihan kepala daerah bisa dari internal kita,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, ratusan kader perempuan partai berlambang banteng juga mendeklarasikan ‘Tim Srikandi Merah’ untuk kembali memenangkan Noto Utomo dalam Pileg 2024. Relawan yang beranggotakan sekitar 500 orang itu dikomandani oleh Siti Zainab.