Ali Mansur Tokoh Pelestari Lingkungan Asal Tuban Terima Penghargaan Dari Gus Muhaimin
Berita Baru, Tokoh – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) gelar acara doa bersama Ulama dan Habaib untuk perdamaian dunia, di Dyandra Center Surabaya, pada Ahad 22 Mei 2022, kemarin.
Dalam kesempatan itu terdapat 27 tokoh se-Jawa Timur dari berbagai bidang menerima penghargaan Gus Muhaimin Award.
Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah H. Ali Manshur, S.Ag dari kategori ‘Pelestari Lingkungan Mangrove’ dari Kabupaten Tuban.
Keberpihakan Gus Muhaimin dan PKB terhadap hal tersebut menunjukkan bahwa PKB adalah Green Partai, dan telah meneguhkan diri sebagai pioner untuk mitigasi ‘global climate change’ yang menjadi fokus dunia internasional saat ini.
Sosok Ali Mansur
Ali Mansur merupakan kelahiran Tuban, 15 Agustus 1960. Bersama sang istri, Siti Maslikah, ia mempunyai dua anak putri dan putra, seorang guru di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh Beji Jenu.
Ali Mansur dikenal khalayak atas dedikasinya yang luar biasa terhadap dunia lingkungan.
Dia mengawali menanam di area pantai sekira tahun 1974, saat kondisi pantai sekitar mulai rusak akibat ulah penambang pasir yang tidak bertanggung jawab.
Berkat kerja keras Ali Mansur kini telah berhasil membuat kebun mangrove. Mansur menanam mangrove mulai tahun 1974 hingga 1997 secara mandiri.
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, tidak membuat tekadnya untuk merubah lingkungan menjadi surut.
Setelah tahun 1997, dia mulai membentuk kelompok tani bagi warga desa setempat, yang ditujukan bagi pecinta lingkungan.
Alhasil, wadah lokal bernama kelompok tani Wana Bahari itupun masih eksis sampai sekarang, dan tetap memberikan kepedulian bagi alam.
Kelompok itu sampai sekarang masih menanam dan sudah ada jutaan mangrove yang tertanam.
Kegigihan Mansur tak terhenti, mesti dia berhasil membentuk kelompok tani. Lebih dari itu, Mansur yang tetap berprofesi sebagai guru madrasah itu terus berkarya di bidang lingkungan.
Dia terus membentuk kelompok, hingga sekarang terbentuk yayasan mangrove center, yang kini sudah dikenal seantero tanah air karena telah berkontribusi terhadap keberlangsungan alam.
Buah karya yang saat ini masih eksis untuk dikirim ke kabupaten atau provinsi luar Jawa adalah Mangrove dan Cemara Laut di kirim ke Jatim, Jateng, Jabar, Bali, NTB, Lampung, Kalsel, Papua dan daerah lainnya untuk penghijauan.
Karena kegigihannya tersebut, Ali Mansur pernah mendapat sejumlah penghargaan atas dedikasinya di bidang lingkungan, diantaranya:
1. Penghargaan Kader lingkungan dari dari provinsi 2010, Pemkab Tuban 2007, dan KLHK 2011.
2. Kalpataru tingkat nasional 2012, yang diberikan langsung oleh Presiden RI susilo Bangbang Yudhoyono (SBY).
3. Upakarti Nasional 2014, Penyuluh kehutanan swadaya masyarakat dari Kementerian Kehutanan RI.
4. Pertamina Award 2016.
Semua yang dilakukan Ali Mansur adalah untuk alam. Berkat kepeduliannya tersebut banyak lahan pantai yang berhasil disulap jadi zona ekowisata alam dengan banyak pepohonan.
Tentu tidak semudah yang dibayangkan, sebab pada awal masa penanaman itu harus memulainya sendiri.
Perjuangan yang penuh rasa ikhlas selama puluhan tahun (hingga saat ini), telah memberikan hasil yang indah dan luar biasa untuk masyarakat, di Tuban khususnya dan Indonesia pada umumnya.