Pemerintah Jamin Stok Pangan Hingga Akhir Tahun Aman
Berita Baru, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memastikan kesediaan pangan pada hari raya Natal dan Tahun Baru 2020 aman. Ia berharap kesediaan pangan di awal tahun akan semakin menguat.
Dilansir dari InfoPublik, Yasin memastikan kesediaan 10 jenis pangan hingga Tahun Baru 2020 aman. Hal itu disampaikan Yasin usai menghadiri open house di kediaman Menkominfo Jhonny G. Plate, Jalan Bango I, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2019).
“Sampai tahun baru sangat aman. Tentu saja kita berharap ini langkah awal memasuki 2020 yang insya Allah jauh lebih kuat lagi mempersiapkan kebutuhan masyarakat terutama dalam peak season,” kata Yasin.
Kementan kata Yasin, terus memperhatikan perubahan iklim utnuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi kekinian.
“Pendekatan IT tentu saja sangat penting untuk digunakan. Pertanian memang salah satu kesulitan adalah tidak boleh salah prediksi. Karna cuaca bisa saja berubah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yasin pun tak lupa turut mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani yang merayakannya. Sebelumnya Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya belum melihat perlunya impor bahan pangan hingga akhir tahun. Sebab dari pantauan Kemendag, ketersediaan dan pasokan bahan pangan dalam negeri masih cukup.
“Akhir tahun ini sementara belum ada. Kita akan lihat kecukupan tersebut. Arahnya ke sana,” ungkapnya,
Selain itu, terkait persiapan menjelang Natal dan Tahun Baru, belum ada indikasi bahwa impor harus dilakukan.
“Kita akan lihat nanti kebutuhan. Impor ini kan tujuannya substitusi. Jadi kita evaluasi dengan turunnya ini, kita lihat kebutuhan di lapangan,” imbuhnya.
“Natal ini kan bulan Desember. Jadi makanya kita sudah mulai kirim beberapa tim ke lapangan untuk melihat kecukupan pasokan di daerah dan juga kesiapan pelaku usaha serta Pemda. Kan ini ada kaitannya juga dengan pemda dan pelaku usaha di daerah,” imbuhnya.
Upaya menekan impor tersebut, jelas Agus, sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ke depan, Indonesia bakal lebih selektif dalam melakukan impor.