3 TNI Gugur Ditembak KKB, Mahfud MD: Sekarang TNI Bersifat Defensif Tidak Ofensif
Berita Baru, Jakarta – Menko Polhukam Mahfud MD berkomentar terkait tiga prajurit TNI yang tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Mahfud mengatakan bahwa peristiwa itu karena dampak perubahan situasi yang dilakukan oleh militer. Pasalnya TNI kini bersifat defensif.
“Kemudian di Papua memang ada penembakan. Beberapa waktu terakhir ini memang ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan ya perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru. Sekarang TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif,” kata Mahfud.
Pernyataan itu dikatakan Mahfud dalam jumpa pers secara virtual, Sabtu (29/1) usai memimpin rapat koordinasi bersama Panglima TNI, Dirjen Polpum Kemendagri, Deputi II BIN, Kabaintelkam Polri, Pangdam XVII Cenderawasih, XVI Pattimura, dan Pangdam XVIII Kasuari, serta Kapolda Maluku, Kapolda Maluku Utara, Kapolda Papua, dan Kapolda Papua Barat.
Mahfud berujar, sejak pendekatan tersebut diberlakukan tidak ada lagi korban jiwa dari warga sipil di Papua. Pasalnya saat ini sasaran KKB mengarah ke TNI dan Polri.
“Tapi, satu kemajuan yang harus kita pelihara tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru. Sasarannya memang kalau nggak ke TNI ya ke Polri,” tuturnya.
“Nah, ini dulu, masyarakat sipil harus dijaga dulu keselamatannya. Sekarang bagaimana cara defensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan,” tambahnya.
Selanjutnya, Mahfud mengatakan pihaknya akan membentuk tim untuk menyelesaikan masalah yang belakangan ini terjadi di wilayah timur Indonesia itu. Menurutnya, kejadian ini berulang dan segera harus diselesaikan.
“Nah, dari kami Kemenko Polhukam sendiri, nanti akan membentuk tim karena masalah yang sama di berbagai tempat dari waktu ke waktu itu sebenarnya masalah pertanahan. Di Papua juga ada masalah yang sangat mendasar dan laten, masalah tanah, di Maluku juga,” ujarnya.
“Sehingga nanti saya akan segera mengirim tim ke sana, kita akan mencoba mencari penyelesaian tanah itu agar segera ada kepastian hukum. Bagaimana membangun kepastian hukum pertanahan di Papua dan di Maluku. Karena itu selalu menjadi masalah laten dari waktu ke waktu,” sambungnya.
Meski demikian, Mahfud tetap menyayangkan adanya korban jiwa akibat baku tembak tersebut. Karena itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan melakukan evaluasi pendekatan cara baru tersebut.
“Jadi sekarang bagaimana cara intensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan,” pungkasnya.