22.000 Pengunjuk Rasa Iran Yang Ditangkap Selama Protes Diampuni
Berita Baru, Teheran – Otoritas Kehakiman Iran telah mengampuni 22.000 pengunjuk rasa Iran yang ditangkap selama protes anti-pemerintah sejak dimulai pada September 2022.
Kepala Kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei dalam pernyataan di kantor berita resmi IRNA pada Senin mengatakan bahwa total hampir 100 ribu orang telah diampuni.
“Sejauh ini 82.000 orang telah diampuni, termasuk 22.000 orang yang berpartisipasi dalam protes,” kata Ejei.
“Dari orang-orang ini, 22.000 telah ditangkap atau dihukum selama protes,” tambahnya.
Jumlah itu juga merupakan sebuah pengakuan pertama dari otoritas Iran mengenai jumlah puluhan ribu orang yang ditangkap sejak kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral hingga memicu protes nasional.
Diyakini itu adalah langkah untuk menenangkan penduduk sebelum dimulainya Bulan Suci Ramadhan setelah demonstrasi telah menyebabkan lebih dari 500 warga sipil tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan negara yang memberlakukan tindakan brutal anti-protes.
Mohseni-Ejei mengatakan kepada media pemerintah bahwa beberapa dari mereka yang diampuni ada di penjara tetapi sebagian besar dengan jaminan, atau kasus mereka belum ditutup. Dia tidak merinci selama berapa periode pengampunan diberikan.
Pengumuman itu juga datang menjelang perayaan Nowruz, Tahun Baru Persia minggu depan.
Pada hari Selasa (14/3), beberapa orang di Iran juga memperingati tradisi Persia berusia hampir 4.000 tahun yang dikenal sebagai Festival Api yang terkait dengan agama Zoroastrian. Orang-orang garis keras tidak menganjurkan perayaan semacam itu, memandangnya sebagai peninggalan kafir.
Ada seruan untuk protes anti-pemerintah di sekitar kedua acara tersebut. Sementara demonstrasi massa telah mereda dalam beberapa pekan terakhir, nyanyian malam menentang teokrasi Iran masih terdengar di beberapa lingkungan di ibu kota Iran, Teheran.
Pada bulan Februari, pemimpin tertinggi Iran mengampuni “puluhan ribu” tahanan termasuk beberapa yang ditangkap dalam protes.