2 Warga Palestina Wafat di Tepi Barat Saat Jalur Gaza Masih Memanas di Hari Kelima
Berita Baru, Tepi Barat – Pasukan Israel telah menembak mati 2 warga Palestina dan melukai tiga lainnya di Tepi Barat yang diduduki saat serangan udara menghantam Jalur Gaza selama lima hari berturut-turut.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel pada Sabtu (13/5) terjadi di kamp pengungsi Balata di kota Nablus, Tepi Barat utara.
Kedua pria tersebut diidentifikasi sebagai Adnan Wasim Yousef al-Araj (19 tahun) dan Saed Jihad Shaker Mashah (32 tahun).
Keduanya–tewas dengan tembakan di kepala, katanya.
Salah satu yang terluka adalah seorang wanita berusia 50-an yang ditembak beberapa kali.
Tentara Israel mengatakan itu adalah operasi “kontraterorisme” yang menargetkan operasi yang telah merencanakan serangan terhadap tentara.
“Orang-orang bersenjata menembaki pasukan yang menanggapi dengan cara pembubaran kerusuhan dan peluru tajam,” katanya, dikutip dari Reuters. “Dua dari teroris menjadi sasaran.”
Gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan, dua pria yang tewas dalam serangan itu adalah anggota sayap bersenjatanya, Brigade Martir Al-Aqsa.
Serangan mematikan di Nablus adalah yang terbaru dari serangkaian serangan di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun ini.
Di Gaza, sementara itu, Israel melakukan serangan udara untuk hari kelima sementara sirene terdengar di Israel selatan setelah roket diluncurkan dari wilayah yang terkepung.
“Kami menyaksikan satu malam lagi penuh pengeboman dan peluncuran roket telah meningkat pada Sabtu pagi,” kata Youmna ElSayed dari Al Jazeera, melaporkan dari daerah kantong.
Serangan Israel menargetkan beberapa kota di seluruh jalur itu, termasuk dua lingkungan Kota Gaza yang hancur total, katanya.
Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang pusat-pusat komando milik kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) dan peluncur roket dalam operasi dini hari. Rekaman udara hitam putih kasar yang dirilisnya menunjukkan ledakan dan awan asap mengepul dari lokasi yang dibom.
Beberapa jam kemudian, roket ditembakkan dari Gaza, memicu sirene dan mengirim orang Israel di komunitas perbatasan berlarian ke tempat perlindungan bom.