Zawawi Imron: Puisi yang Bagus Adalah yang Bernapas Panjang

Berita Baru, Madura – Penyair dan Budayawan Madura Zawawi Imron menyampaikan bahwa puisi yang bagus adalah yang bernapas panjang.

Hal ini ia sampaikan dalam gelar wicara Bercerita ke-86 Beritabaru.co yang bertema Peran Puisi bagi Peradaban Kemanusiaan pada Selasa (1/3).

Maksud dari bernapas panjang adalah yang memiliki nilai dan membumi, sehingga selalu diingat oleh pembaca atau pun pendengar, sampai kapan pun itu.

Untuk menjadikan puisi bernapas panjang, kata Zawawi, seorang penyair harus mencari dalam kedalaman dirinya.

Melaluinya, seseorang akan dituntun untuk melahirkan puisi yang akan memihak pada kemanusiaan, kemajuan, kebenaran, dan masa depan.

Di waktu bersamaan, hal-hal itulah yang menjadikan puisi mudah dan akan selalu melekat dalam ingatan masyarakat.

“Pertama, puisi itu adalah kemanusiaan, masa depan, dan proses kreatif dan kedua, aku ingat, bahwa pada sekitar tahun 1986, ada anak-anak itu hafal puisiku yang berjudul Ibu, dan disitulah aku merasa senang dan bermakna,” jelas Zawawi.

Ini bukan tentang Zawawi  yang senang mendapati puisinya dihafal, tetapi lebih pada bagaimana perasaan menjadi bermakna muncul dalam benak Zawawi.

Menjadi bermakna merupakan faktor paling mendasar dalam puisi. Zawawi mengarang dan membacakan puisi tidak lain untuk tujuan luhur tersebut: menjadi bermakna.

Ia mengibaratkan, lebih baik tidak dilahirkan di dunia ini dan tidak merepotkan sang ibu jika hidup seseorang sia-sia.

Persis di titik ini, puisi merupakan salah satu cara dan jalan yang Zawawi pilih untuk menjadi bermakna, menginspirasi, dan mendorong banyak orang ke arah kebaikan.

“Jangan sampai hidup kita ini sia-sia. Jangan sampai ibu kita yang mengandung dan merawat kita sejak di kandungan ini melahirkan seseorang yang sia-sia,” ungkapnya sendu.

“Daripada aku di dunia ini hanya menyumbang kerusakan, lebih baik kan aku tidak lahir di dunia,” imbuhnya dala podcast yang ditemani oleh Sarah Monica, host kenamaan Beritabaru.co.