Yonhap: Korea Selatan Tidak Memasok Senjata ke Ukraina Demi Stabilitas Hubungan Dengan Rusia
Berita Baru, Seoul – Kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan bahwa Korea Selatan tidak memasok senjata ke Ukraina demi stabilitas hubungan dengan Rusia, Kamis (20/4).
Seorang pejabat senior kepresidenan mencatat bahwa sifat bantuan yang diberikan ke Ukraina tidak berubah dan Korea Selatan memberikan bantuan kemanusiaan dan keuangan.
Dia menunjukkan bahwa undang-undang Korea Selatan tidak melarang pasokan senjata ke negara asing dalam keadaan perang, juga tidak ada ketentuan dalam instruksi Kementerian Luar Negeri yang melarang pemberian bantuan militer ke negara ketiga dalam situasi sulit.
“Alasan kami tidak melakukannya terletak pada kebutuhan untuk menjaga stabilitas hubungan Rusia-Korea Selatan sambil mendukung kebijakan komunitas internasional untuk melindungi kebebasan rakyat Ukraina,” jelasnya.
“Kita bisa memikirkannya secara terbalik, bahwa apa yang kita lakukan di masa depan akan bergantung pada Rusia,” kata pejabat senior itu.
Dia menambahkan bahwa pernyataan presiden didasarkan pada “akal sehat” dan bahwa otoritas Rusia “mengomentari sesuatu yang tidak terjadi.”
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters yang diterbitkan pada hari Rabu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Seoul akan mulai memasok senjata ke Ukraina jika ada ancaman serius terhadap warga sipil atau “pelanggaran serius terhadap hukum perang”.
Mengomentari situasi tersebut, Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa pasokan senjata ke Ukraina berarti keterlibatan Seoul secara tidak langsung dalam konflik tersebut.
Dia menambahkan bahwa “tidak ada yang benar-benar baru” tentang wawancara Yoon.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev percaya bahwa Seoul harus memikirkan reaksi penduduk Korea Selatan ketika senjata terbaru Rusia muncul di DPRK.