YLBHI Gelar Workshop untuk Perkuat Peran Pengacara sebagai Pembela HAM
Berita Baru, Bangkok – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengadakan workshop bertema “Lawyers as Human Rights Defenders” pada acara PILNET Pro Bono Conference, Rabu (13/11/2024). Acara ini bertujuan memperluas perspektif bagi para pengacara dan advokat pro bono dalam mendukung pembela HAM yang sering menghadapi tantangan hukum. Workshop dimulai pukul 11.30 dan dihadiri lebih dari 60 peserta dari berbagai negara di Asia dan Eropa, menjadikannya salah satu sesi dengan peminat terbanyak.
Workshop dibuka oleh Hye Joon Lee dari Forum Asia sebagai moderator. Ia memulai diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan kepada para narasumber yang terdiri dari pengacara dan aktivis HAM dari berbagai latar belakang.
Dilansir dari siaran pers YLBHI pada Rabu (20/11/2024), Sor Rattanamanee (CRC dan SEAPIL), seorang pengacara asal Thailand, memaparkan banyaknya kasus SLAPP (Strategic Lawsuit Against Public Participation) yang menimpa pembela HAM lingkungan dan buruh. “Pembela lingkungan sering kali dicap sebagai pembuat onar. Padahal, mereka hanya berupaya melindungi tanah air mereka,” ujar Sor. Ia juga membagikan tips advokasi serta pengalamannya bekerja bersama masyarakat adat yang memerlukan bantuan hukum.
Narasumber kedua, Muhamad Isnur dari YLBHI, menjelaskan pentingnya bantuan hukum struktural yang selama ini dijalankan oleh YLBHI dan LBH Kantor di Indonesia. Ia menyoroti peran penting advokat dalam konteks regresi demokrasi di Asia Tenggara. “Pengacara memiliki perlindungan hukum yang dapat menjadi senjata ampuh dalam membela para pembela HAM,” kata Isnur.
Jasalee dari NUPL (Filipina) memaparkan pendekatan organisasinya dalam memberikan bantuan hukum pro bono bagi pembela HAM. “Kami sering terjun langsung ke komunitas dan memberikan edukasi hukum. Selain itu, kampanye melalui media sosial juga menjadi cara kami memperluas pengetahuan tentang HAM,” ungkap Jasalee, menyoroti pentingnya penguatan masyarakat di tengah tekanan hukum.
Sebagai penutup, Natalie Bergman, seorang pengacara non-CSO, membagikan pandangan tentang bagaimana advokat yang ingin terlibat dalam kasus pro bono untuk pembela HAM dapat memulai. “Kami telah mengorganisir lebih dari 100 pengacara nasional untuk menangani berbagai kasus. Pembekalan dan pelatihan menjadi kunci untuk membantu pengacara mengatasi tantangan dalam kasus pembela HAM,” jelasnya.
Workshop berakhir dengan pernyataan komitmen dari seluruh narasumber untuk terus mendukung pembela HAM. “Kami siap berdiri bersama mereka yang berjuang demi keadilan dan hak asasi manusia,” tegas Sor, yang diamini oleh para narasumber lainnya.
Acara ini menunjukkan pentingnya solidaritas lintas negara dalam membangun perlindungan bagi para pembela HAM, sekaligus memperkuat peran pengacara sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan.