WHO Tertarik Undangan China dalam Penyelidikan COVID-19
Berita Baru, Internasional – Tarik Jasarevic selaku juru bicara WHO mengatakan kepada kantor berita AFP melalui surat elektronik (email) Jumat (1/5) bahwa WHO tertarik untuk bekerja sama dengan mitra internasional dalam penyelidikan COVID-19. WHO juga tertarik terhadap undangan dari pemerintah China untuk berpartisipasi dalam penyeledikian tentang asal-usul COVID-19 yang dianggap berasal dari hewan (kelalawar).
Pernyataan Jasarevic tersebut keluar setelah Presiden Trump mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) dapat menaikkan tarif baru terhadap produk-produk China yang masuk ke AS, sebagai tindakan pembalasan atas pandemi virus korona. Bahkan AS mengancam akan membatalkan kewajiban hutang AS terhadap China.
Seperti yang sudah diketahui umum, Presiden Trump dan pemerintah AS telah berulang kali menyebutkan bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan dan sengaja dibocorkan China.
Menganggapi tuduhan tersebut, seorang pejabat WHO Gauden Galea mengatakan bahwa WHO tidak dapat menyelidiki dokumen dari dua laboratorium virus di kota Wuhan yang mana merupakan pusat penyebaran virus. Akan tetapi, Galea menekankan bahwa WHO tidak ragu bahwa COVID-19 terjadi secara alami.
Di samping WHO, China sendiri secara konsisten membantah tuduhan Presiden Trump dan Pemerintah AS. Beijing menyarankan agar AS lebih menekankan transparansi dan tanggung jawab kebijakannya selama pandemi. Pemerintah China juga meminta agar AS lebih fokus pada respons global terhadap pandemi COVID-19 daripada menuduh China.
WHO menyatakan bahwa pandemi COVID-19 menjadi pandemi global pada 11 Maret 2020. Hingga saat ini, menurut data dari Universitas John Hopkins, lebih dari 3,2 juta orang telah terinfeksi COVID-19 di seluruh dunia dan menyebabkan 233.000 kematian.
Sumber | Sputnik News |