WHO: Serangan Terhadap Fasilitas Kesehatan di Ukraina Meningkat Pesat
Berita Baru, Kiev – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan di Ukraina meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir.
Dalam jumpa pers virtual WHO pada Selasa (8/3), salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss tersebut juga memperingatkan Ukraina akan berada dalam krisis pasokan medis penting.
WHO mengkonfirmasi bahwa setidaknya sembilan orang tewas dalam 16 serangan terhadap fasilitas perawatan kesehatan sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari, meskipun WHO tidak menyebut siapa yang harus bertanggung jawab atas kematian tersebut.
Petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood mengatakan bahwa penghitungan tersebut termasuk insiden di mana ambulans telah disita untuk tujuan selain perawatan kesehatan darurat.
“Kami akan terus memperbarui angka-angka itu. Jumlahnya meningkat cukup pesat selama beberapa hari terakhir,” kata Smallwood.
Sementara itu, direktur regional Eropa Hans Kluge mengatakan bahwa WHO terus berupaya memasok pasokan medis ke Ukraina, di mana oksigen, insulin, peralatan pelindung pribadi, pasokan bedah dan produk darah hampir habis.
Kluge menambahkan, pasokan oksigen, vaksin anak-anak, dan keahlian kesehatan mental termasuk di antara prioritas utama WHO untuk kawasan itu.
Kluge juga menekankan perlunya memprioritaskan kebutuhan kesehatan perempuan, termasuk kesehatan ibu dan perawatan kebidanan darurat, dan untuk menanggapi kekerasan berbasis seksual dan gender.
“Konflik-konflik masa lalu telah menunjukkan kepada kita bahwa remaja putri, perempuan penyandang disabilitas, dan perempuan lanjut usia berada dalam situasi yang paling rentan,” katanya.
“Mereka menghadapi peningkatan risiko menderita serangan oleh orang-orang di luar rumah dan oleh kelompok bersenjata serta kekerasan pasangan intim dan pelecehan dan eksploitasi seksual,” imbuh Kluge.