Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Website Polisi Berhasil Dihack, Data Kasus Korupsi Polisi AS Akan Dibongkar
(Foto: Sputnik)

Website Polisi Berhasil Dihack, Data Kasus Korupsi Polisi AS Akan Dibongkar



Berita Baru, Internasional – Pada hari Minggu (31/5), seorang warganet menggunggah video yang menunjukkan bahwa situs resmi Departemen Kepolisian Minneapolis telah mengalami ‘take down.’

https://twitter.com/oluwasem1lore/status/1266960441944739842

Sebelumnya, pada hari Jumat (29/5) seorang hacker anonim mewakili kelompok hacker internasional mengunggah video yang meminta pertanggung jawaban Departemen Kepolisian Minneapolis atas kematian George Floyd.

George Floyd merupakan pria Afrika-Amerika yang meninggal pada hari Senin (25/5) setelah setelah dicekik oleh petugas kepolisian Minneapolis Derek Chauvin.

“Petugas yang membunuh orang dan melakukan kejahatan lain perlu dimintai pertanggungjawaban seperti kita semua,” ujar seorang hacker dalam video dengan suara yang telah dimodifikasi.

Jika polisi tidak mau bertanggung jawab, maka mereka percaya bahwa mereka memiliki ‘lisensi’ untuk melakukan apapun yang mereka inginkan.

https://twitter.com/sawayamass/status/1266933486990098432

Hacker tersebut juga mencatat bahwa warga mulai mengetahui bahwa kepolisian “tidak di sini untuk menyelamatkan kami, tetapi Anda di sini untuk menindas kami dan melaksanakan kehendak kelas penguasa kriminal.”

Kelompok hacker tersebut kemudian bersumpah untuk mengekspos kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh polisi sebagai salah satu dari ‘banyak kejahatan’ polisi terhadap negara dan seluruh dunia.

https://twitter.com/chimbootyy/status/1266857189584535554

“Mereka semakin marah setiap kali mereka melihat darah tumpah tanpa perlu konsekuensi,” tegas hacker tersebut.

Lalu beberapa saat setelah video hacker itu bertebaran di media sosial, situs resmi Departemen Kepolisian Minneapolis tidak bisa diakses. Beberapa warganet pun mulai waspada.

Beberapa warganet bahkan menyebut bahwa video ancaman dari hacker itu dihapus oleh YouTube, namun video itu terus muncul dan tersebat luas.

Video dari hacker itu muncul ketika protes terhadap kematian Afrika-Amerika George Floyd di tangan Departemen Kepolisian Minneapolis meningkat dan protes itu telah banyak menimbulkan kekerasan di seluruh negeri, baik oleh pihak polisi maupun demonstran.

Sejumlah kota besar seperti Atlanta, San Francisco, Miami, Denver, dan sebagainya telah bahkan telah memberlakukan jam malam. Sementara beberapa negara bagian termasuk Minnesota, Georgia, Kentucky, Wisconsin, Colorado, Ohio, dan California telah memanggil National Guard untuk membantu membubarkan aksi dari para demonstran.


SumberSputnik