Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wapres Imbau Penerapan Normal Baru Sesuai Rambu-rambu

Wapres Imbau Penerapan Normal Baru Sesuai Rambu-rambu



Berita Baru, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengimbau pemerintah daerah dalam menerapkan tatanan normal baru harus tetap memperhatikan rambu-rambu.

Arahan tersebut disampaikan Wapres saat menghadiri penganugerahan Kemendagri kepada daerah yang melakukan inovasi dalam tatanan normal baru, Senin (22/6).

Menurutnya, pemerintah saat ini terus melakukan kajian untuk menerapkan tatanan kenormalan baru yang produktif dan aman dari Covid-19.

“Sebagai bagian dari transisi sambil ditemukannya vaksin dan obat. Saat ini pemerintah dengan sangat serius mengkaji penerapan tatanan baru,” ujar Ma’ruf dalam sambutannya secara virtual di channel YouTube Kemendagri.

“Upaya ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat menuju tatanan baru yang aman Covid-19 dan tetap produktif. Hal ini juga dilakukan untuk mendorong pergerakan ekonomi,” imbuhnya

Prioritas pemerintah, lanjut Ma’ruf saat pendemi ini adalah keselamatan dan kesehatan warga. Sehingga berbagai upaya terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Tanah Air.

“Pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 menempatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama. Karena itu, upaya pertama yang dilakukan pemerintah adalah memutus penyebaran virus agar masyarakat tidak terinfeksi,” jelas Ma’ruf.

Ma’ruf juga menegaskan bahwa pemerintah terus meningkatkan kapasitas pelayanan medis dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Upaya kedua, adalah meningkatkan kapasitas pelayanan medis agar mereka yang telah terpapar dapat ditangani dengan baik. Upaya ketiga, adalah membangun mekanisme untuk melacak masyarakat yang berpotensi terpapar melalui pelaksanaan tes COVID-19 secara masif, serta menerapkan protokol isolasi diri yang ketat. Upaya keempat, adalah menerapkan PSBB dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” paparnya.

“Apapun kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat yang diambil berdampak terhadap kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal pertama sudah mengalami perlambatan, hanya tumbuh 2,97% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2019,” pungkasnya.