Wapres Buka Suara Terkait Kritik Kampus Soal Demokrasi
Berita Baru, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menanggapi kritik yang disampaikan oleh civitas academica dari berbagai universitas terkait kondisi demokrasi di Indonesia.
Dalam keterangan resminya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, UEA, Ma’ruf menyatakan bahwa dinamika politik seperti kritik ini perlu diperhatikan oleh pemerintah.
“Mudah-mudahan saja hanya sampai di pernyataan sehingga bisa diatasi, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang lebih jauh,” kata Ma’ruf pada Selasa (6/2/2024).
Wapres berharap bahwa kritik dari civitas academica ini menjadi bagian dari dinamika positif yang tidak akan membawa keresahan pada bangsa Indonesia. “Dinamika politik apa pun, pemerintah harus perhatikan, artinya meng-assurance dan mengambil langkah-langkah berikutnya seperti apa,” tambahnya.
Sementara itu, terkait partisipasinya dalam Pemilu 2024, Ma’ruf mengungkapkan bahwa hingga saat ini ia belum mengetahui lokasi pencoblosan karena belum mendapatkan panggilan resmi. “Pokoknya, saya sesuai panggilan saja. Siapa yang manggil, saya datang, saya nyoblos,” jelasnya.
Kritik terhadap kondisi demokrasi di era Jokowi bukan hanya dari civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melalui ‘Petisi Bulaksumur’, namun juga meluas ke berbagai kampus di seluruh Indonesia. Mereka menyoroti pentingnya pelaksanaan Pemilu 2024 yang jujur dan adil, mengingatkan agar pemerintah bertindak sesuai koridor demokrasi.