Wanita AS Menjadi Orang Ketiga Dunia yang Masuk ke Remisi HIV
Berita Baru, Inovasi – Sudah beberapa dekade, para ilmuwan dan peneliti belum juga menemukan obat untuk HIV.
Pengobatan HIV memang sudah sangat jauh sampai pada titik di mana orang yang terinfeksi HIV yang rajin minum obat justru bisa menurunkan viral load atau muatan di tubuhnya ke tingkat yang tidak terdeteksi. Penelitian terkait HIV dan pengobatannya juga terus berkembang setiap harinya.
Dilansir dari Ubergizmo, baru-baru ini seorang wanita di AS dikabarkan menjadi orang ketiga di dunia yang diketahui telah masuk ke dalam remisi HIV.
Hal ini berarti bahwa dia tidak lagi menggunakan obatnya tetapi viral load-nya pada dasarnya tidak terdeteksi. Yang menarik adalah bahwa wanita ini berasal dari ras campuran.
Hal tersebut menjadi perbedaan penting karena wanita tersebut sebelumnya juga telah menerima diagnosis leukemia dan kemoterapi telah menghancurkan sel darahnya.
Keadaan ini mengharuskan dia untuk menerima transplantasi sel induk yang diambil dari gudang nasional yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi darah yang memiliki mutasi yang resistan terhadap HIV.
“Mutasi ini sebelumnya dikaitkan dengan dua kasus remisi HIV lainnya, tetapi tampaknya merupakan mutasi yang ditemukan pada orang keturunan Eropa utara, yang berarti bahwa mutasi ini membatasi kemampuan untuk mentransplantasikannya ke orang yang bukan keturunan itu,” ungkap para peneliti, dikutip Berita Baru, Rabu (16/2/22).
Inilah mengapa penting untuk dicatat bahwa wanita ini adalah ras campuran.
Akan tetapi para peneliti juga memperingatkan bahwa ini mungkin belum tentu menjadi pengobatan yang tepat bagi mereka yang tidak memerlukan transplantasi. Karena jenis transplantasi ini ternyata berakibat fatal bagi sekitar 20% orang, dan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.