Walikota Norwegia Desak Gereja Turunkan Ornamen Natal Bintang Daud
Berita Baru, Internasional – Dewan kota Strand Norwegia meminta sebuah gereja lokal untuk menurunkan ornamen Bintang Daud dari dekorasi Natal. Hal tersebut Ia lakukan lantaran banyak yang mengaitkan dengan Yahudi dan Israel.
Dilansir dari Sputnik News, Senin (2/12), Untai Irene Heng Lauvsnes mengaku menerima banyak keluhan mengenai dekorasi natal yang menampilkan bintang heksagonal di Gereja Pantekosta Klippen. Banyak diartikan sebagai simbol orang Yahudi dan Israel, Lauvsnes kemudian meminta gereja untuk menggantinya dengan bintang sebagaimana umumnya.
“Strand municipality belum memberlakukan larangan, tetapi pemerintah meminta Klippen untuk melakukan sesuatu tentang bentuk bintang. Sebagai walikota, penting bahwa tempat-tempat umum tetap netral, terutama ketika kita melihat bahwa ada kontradiksi dan pendapat yang berbeda,” jelas Lauvsnes kepada surat kabar Aftenbladet.
Gereja Klippen kemudian melakukan instruksi Lauvsnes dan menjelaskan kejadian itu tidak bermaksud untuk memprovokasi siapa pun. Pemasangan bintang hanya merupakan sebuah kebetulan belaka.
Menyikpi perintah tersebut, Pemimpin Redaksi Dagen (surat kabar Kristen), Vebjorn Selbekk menerbitkan sebuah opini keras untuk mengingatkan para birokrat kota tentang beberapa fakta penting tentang Natal dan mengapa itu dirayakan.
“Apakah Anda lupa bahwa kami merayakan kelahiran seorang anak laki-laki Yahudi dari seorang ibu Yahudi di sebuah kandang Yahudi di sebuah kota Yahudi di sebuah negara Yahudi?” Selbekk menulis dalam karyanya “Merry Christmas-Free Christmas,” kitupan Opini Selbekk yang mendapat mendapat perhatiani media-media Israel.
Opini yang di postting di Facebook itu ditafsirkan sebagai pelarangan Bintang Daud. Selbekk juga membagikan kontak Walikota Strand dalam postingannya supaya orang-orang bebas komplain. Irene
Setalh postingan Selbekk, Heng Lauvsnes mengaku menerima beberapa panggilan telepon, enam pesan teks dan 14 email. Di mana beberapa di antaranya menyebutnya sebagai ‘Idiot’.
“Tidak apa-apa bagi orang untuk terlibat, tapi aku sedikit terkejut melihat betapa kasarnya orang. Saya tidak pernah berpikir bahwa seorang bintang harus menciptakan begitu banyak pertunangan, saya tidak pernah berpikir itu akan menjadi masalah besar, atau bahwa itu harus dikaitkan dengan kebebasan berbicara,” pungkasnya.
Sumber : SputnikNews