Wakil Presiden Taiwan Sebut China Blokir Akses Vaksin COVID-19
Berita Baru, Taipe – Dalam kunjungan hari terakhirnya di Amerika Serikat pada Sabtu (29/1), Wakil Presiden Taiwan William Lai kembali menegasakan tuduhannya bahwa China blokir akses vaksin COVID-19 pada tahun lalu.
Berbicara kepada para senat Demokrat Illinois saat singgah di San Francisco saat dalam perjalanan kembali ke Taiwan dari Honduras, Lai mengucapkan terima kasih.
Lai mengatakan ia “sangat berterima kasih padanya tahun lalu ketika Taiwan tidak dapat memperoleh vaksin karena faktor China”, kata kantor kepresidenan Taiwan, mengutip duta besar de facto AS untuk Washington Hsiao Bi-khim, yang menemani Lai via Reuters.
“Dia [Lai] tidak hanya secara aktif menganjurkan agar pemerintahan Biden harus menyediakan vaksin ke Taiwan, tetapi juga secara pribadi pergi ke Taiwan untuk mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menyumbangkan vaksin Taiwan,” imbuh pernyataan kantor kepresidenan Taiwan.
Pada Mei tahun lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menuduh China memblokir kesepakatan dengan BioNTech SE Jerman terkait pengiriman vaksin COVID-19 setelah China menawarkan vaksin ke Taiwan tepat ketika Taiwan sedang menghadapi kenaikan kasus domestik.
Mendapat tuduhan itu, China marah dan membantah pihaknya sama sekali tidak mencoba untuk menghentikan pasokan vaksin ke Taiwan.
China bahkan menawarkan vaksin yang mereka kembangkan dan ditolak sendiri oleh Taiwan dengan alasan keamanan.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayahnya sendiri, sementara Taiwan mengatakan wilayahnya adalah wilayahnya sendiri yang dipimpin secara demokratiks.
Kurang dari dua minggu setelah komentar Tsai tersebut, Senator Tammy Duckworth mengunjungi Taiwan bersama dua anggota parlemen AS lainnya.
Dalam kunjungan itu, mereka mengatakan Amerika Serikat akan menyumbangkan 750.000 dosis vaksin ke Taiwan.
Taiwan akhirnya mulai menerima vaksin BioNTech, yang dikembangkan bersama dengan Pfizer Inc pada bulan September 2021.
Tapi itu setelah pemerintah Taiwan mengizinkan pemasok utama Apple Inc, Foxconn, serta miliarder terkenal Terry Gou, bersama dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd dan kelompok Buddha Taiwan untuk bernegosiasi atas namanya untuk kesepakatan vaksin.
Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Lai juga sempat berbicara singkat dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris saat berada di Honduras.
Tak hanya bertemu degan Kamala Haris, pada hari Jumat (28/1) mengadakan pertemuan virtual dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Pada hari Sabtu (29/1) Lai juga berbicara dengan tiga mantan anggota pemerintahan Trump, termasuk mantan penasihat keamanan nasional H.R. McMaster dan Matt Pottinger, penasihat senior Trump di Asia.
Diskusi selama satu jam itu berfokus pada masalah militer termasuk “persiapan yang tepat yang harus dimiliki Taiwan” untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Selat Taiwan, imbuh pernyataan kantor kepresidenan Taiwan.