Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Pak Terawan itu Orang Baik
Berita Baru, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nihayatul Wafiroh mengatakan bahwa mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto adalah pribadi yang baik.
Hal ini ia sampaikan dalam kaitannya dengan diberhentikannya Terawan sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Muktamar IDI ke-31 yang diselenggarakan di Aceh.
Ninik, sapaan akrabnya, menyebut bahwa pihaknya tidak ingin berkomentar secara spesifik tentang dipecatnya Terawan, namun ia sekadar mengisahkan pengalaman pribadinya bersama Terawan.
Seperti ditulis dalam akun instagramnya, hubungan Ninik dan Terawan lebih dari relasi profesional antara pimpinan Komisi IX DPR RI dan Kementerian Kesehatan.
Ninik merasa, hubungannya dengan Terawan adalah sebagai teman. “Saya dan Pak Terawan lebih dari sekadar hubungan Pimpinan Komisi IX dan mitra atau mantan mitra, tapi hubungan personal dua orang teman,” katanya pada Minggu (27/3).
Di benak Ninik, Terawan adalah sosok yang cepat tanggap dan ramah. Ini terbukti dari bagaimana ketika ada banyak anggota Komisi IX DPR RI terpapar COVID-19, Terawan dengan sigap mengirimkan bantuan dokter dan alat kesehatan dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
“Bahkan itu sampai ke Sulawesi Tengah dan ketika teman saya sudah sembuh, alat-alat kesehatan yang beliau kirimkan dihibahkan ke RSUD tempat teman saya dirawat,” papar Ninik.
Di sisi pelayanan kepada pasien pun, lanjut Ninik, Terawan adalah dokter yang sabar dan terbuka.
Salah satu pamannya Ninik sempat dirawat dan ditangani langsung oleh Terawan. Sakit yang diderita adalah ada penyumbatan di saluran otak dan kebetulan metode yang efektif untuk menanganinya adalah terapi cuci otak.
Di waktu bersamaan, menurut Ninik, satu-satunya dokter di Indonesia yang bisa melakukan terapi cuci otak adalah Terawan, meski ini masih menjadi kontroversi di kalangan dokter, termasuk dengan IDI terkait boleh-tidaknya menggunakan terapi tersebut.
Singkatnya, selama masa perawatan, Terawan dengan telah sangat baik melayani pasiennya. Terawan juga tidak pernah lupa untuk memberi update pada pihak keluarga.
“Beliau selalu me-update saya setiap kali habis memeriksa dan menjelaskan next plan-nya,” ungkapnya.
Apa yang diterima Ninik sendiri ketika terpapar COVID-19 tidak berbeda jauh. Terawan, jelasnya, langsung menghubungi Ninik ketika mendapatinya positif COVID-19.
Maksud menghubungi di sini tidak lain adalah menawarkan pada Ninik fasilitas kamar di RSPAD.
“Waktu itu, tawaran dari Pak Terawan ini adalah yang pertama dan satu-satunya,” kata Ninik.
“Di rumah sakit, saya dirawat 9 hari dan setiap hari beliau menjenguk saya melalui CCTV dan mengobrol dengan Intercom,” imbuhnya.
Adapun untuk polemik Vaksin Nusantara, bagi Ninik apa yang dilakukan Terawan adalah baik, yakni untuk kebermanfaatan pada banyak orang.
“Saya yakin Pak Terawan orang baik dan melakukan yang terbaik yang dia mampu untuk rakyat Indonesia,” jelas Ninik.