Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wahid Foundation Gelar Training Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum
Wahid Foundation menggelar training Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum Bagi Kelompok Kerja Desa/Kelurahan Damai Wilayah Jawa Tengah dengan tajuk “Memperkuat kapasitas Pokja tentang Pencegahan Intoleransi dan Ekstremisme Kekerasan, Hak – hak Perempuan, dan Mekanisme Perlindungan Berbasis Komunitas” pada 12-15 Maret 2021

Wahid Foundation Gelar Training Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum



Berita Baru, Jateng – Dalam rangka memperkuat peran perempuan dan pencegahan ekstremisme kekerasan di tingkat kelurahan, Wahid Foundation menggelar training Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum Bagi Kelompok Kerja Desa/Kelurahan Damai Wilayah Jawa Tengah dengan tajuk “Memperkuat kapasitas Pokja tentang Pencegahan Intoleransi dan Ekstremisme Kekerasan, Hak – hak Perempuan, dan Mekanisme Perlindungan Berbasis Komunitas” pada 12-15 Maret 2021 di Hotel Harris & Convention Slamet Riyadi, Surakarta.

Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi dalam sambutannya mengatakan bahwa training kali ini bertepatan dengan perayaan hari perempuan. Perayaannya yang berlangsung pada bulan Maret tahun 2021 ini mengambil tema Choose to Challenge, yang artinya “pilihlah untuk menantang dirimu”.

Menurutnya, tema ini menjadi seruan bagi perempuan di era ini untuk menantang dirinya sendiri untuk menjawab tantangan-tantangan yang terjadi di dunia saat ini seperti problem kemiskinan, pendidikan yang setara, ekonomi global, pengangguran, dan kekerasan berbasis gender.

“Lingkungan damai dan setara yang mendukung juga menjadi embrio dalam melahirkan anak-anak kita menjadi para pemimpin di kemudian hari,” tuturnya.

Mujtba juga menyatakan kesamaan perasaan dan harapan banyak keluarga, yaitu bagaimana semua keluarga memiliki tugas yang sama untuk melindungi Perempuan, anak, keluarga, dan teman-teman dari kekerasan dan konflik serta mencegah radikalisme. Baginya, semuanya tak akan bisa terwujud tanpa adanya penguatan kapasitas yang diberikan kepada semua keluarga.

“Untuk itulah, melalui Program Desa Damai, Wahid Foundation mengadakan Training Literasi Hukum Kelompok Kerja Desa/Kelurahan Damai, pemerintah dan aparat desa/kelurahan untuk Memperkuat kapasitas Tim Pokja, pemerintah dan aparat desa/kelurahan tentang Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum.” Katanya mengungkapkna alasan digelarnya training tersebut.

Sementara itu, narasumber pertama, Andhika Chrisnayudhanto Deputi Bidang Kerjasama Internasional Badan Nasional Penanggulangan dan Terorisme, menyatakan pentingnya training ini digelar.

Menurutnya, training Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum bagi Kelompok Kerja Desa/Kelurahan Damai ini merupakan bagian penting yang sesuai dengan pilar-pilar Rencana Aksi Pencegahan Ekstremisme (RAN PE) Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme yang telah disahkan melalui Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 pada Januari lalu.

“Di antara pilar-pilar tersebut adalah pilar pencegahan yang terdiri dari kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. Kemudian ada pilar penegakan hukum, perlindungan saksi dan korban, dan penguatan kerangka legislasi nasional. Terakhir adalah pilar kemitraan dan kerjasama internasional,” tutur Andhika.

Menurut Andhika, training ini sudah sesuai dengan fokus strategi pada pilar pencegahan salah satunya adalah penguatan daya tahan dan kapasitas kelompok rentan seperti kelompok perempuan dan anak sebagai bagian dari kontra radikalisasi. Selain itu, masih dalam pilar yang sama, training ini juga sesuai dengan fokus strategi peningkatan kesadaran dan penguatan kapasitas para pemangku kepentingan dan juga pencegahan terhadap radikalisme dan tindak pidana radikalisme pada kelompok anak sebagai bagian dari pencegahan.

Pelatihan ini juga menghadirkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah untuk mensosialisasikan peran pemerintah daerah melalui program kebijakan daerah dalam upaya perlindungan terhadap perempuan. Selain itu, pelatihan ini juga dihadiri oleh narasumber ahli dari Ulama Perempuan, Akademisi dan Praktisi Hukum.