Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wagub Jatim Dukung Seminar Virtual Gerakan Anti Covid-19 Universitas Airlangga

Wagub Jatim Dukung Seminar Virtual Gerakan Anti Covid-19 Universitas Airlangga



Berita Baru, Surabaya – Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar seminar secara virtual yang bertemakan Gerakan Tanggap Covid Mahasiswa Unair berperan dalam Penanggulangan Covid-19 di Jatim, Sabtu (20/6).

Seminar tersebut diikuti semua mahasiswa FK Unair yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, serta Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi, dan Dekan Fakultas Kedokteran Unair.

“Pemprov Jatim mendukung kegiatan seminar ini tentang gerakan Tanggap Covid Mahasiswa untuk berperan dalam penanggulangan Covid-19 di Jatim, dan Pemprov Jatim akan terus melakukan kolaborasi bersama FK Unair melalui Satuan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jatim,” ujar Wagub Jatim, Emil Elistianto Dardak, saat membuka seminar.

Banyak mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) yang tergerak untuk terjun langsung ke masyarakat, baik dengan sosialisasi preventif atau membantu melayani langsung pasien Covid-19. Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) juga berada di berbagai rumah sakit rujukan.

Banyak di antara PPDS yang notabene masih merupakan mahasiswa itu terpapar dan terjangkit Covid-19. Saat ini seperti yang dikatakan oleh IDI Jatim melalui Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, SpTHT-KL (K), FICS yang menyatakan bahwa ada 22 PPDS yang terjangkit Covid-19.

Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, mengatakan, keadaan ini menjadi fokus dan perhatian bagi FK Unair dan Gugus Tugas. “Kita harus menjaga anak didik kita. Kami pun akan melakukan kolaborasi khusus Gugus Tugas dan FK Unair agar memberikan atensi khusus bagi mahasiswa,” ungkap dia.

Atensi khusus tersebut berupa memasukkan materi Covid-19 sebagai mata kuliah, tapi dengan demikian mahasiswa tidak memungkinkan untuk mahasiswa praktik langsung ke pasien. “Untuk itu mahasiswa harus diberikan pemahaman dan materi lengkap terkait Covid-19 ini, saya sudah menyarankan kepada kepala prodi untuk membuat MOS kepada seluruh mahasiswa kedokteran tentang Covid-19,” ujar dia.

Saat ini PPDS yang ikut andil dalam penanganan Covid-19 bukan berasal dari kewajiban, tapi merupakan bentuk andil sukarela. dr Joni mengatakan, surat tugas yang diberikan kepada PPDS adalah berupa surat izin ikut serta dalam penanganan Covid-19.

“Sebagai tempat belajar, RSUD dr Soetomo mengizinkan ikut serta memberikan layanan kepada Covid-19 atas supervisi dari kepala PPJP. Untuk itu harus ada stategi khusus bagi para PPDS untuk precautionnya dan pemberian proteksi general,” papar dia.

Dia mengatakan, tingkat transmisi kepada tenaga medis baik dokter, perawat, maupun PPDS dari data survei internal RSUD dr. Soetomo menyebutkan cukup rendah. “Dari survei internal ditemukan bahwa yang paling tinggi tertular adalah tenaga administrasi di management atau di prodi yang paling rentan. Sedangkan dokter, perawat dan PPDS persentasenya lebih kecil,” terang dia.

Di sisi lain, dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr. SpTHT-KL (K), FICS selaku Tim Satgas Corona IDI Jatim menyampaikan bahwa untuk dokter di Jatim dari data yang dihimpun selama 3 bulan terakhir, terdapat 68 yang terinfeksi Covid-19. Dari jumlah itu, 6 meninggal, 30 sembuh dan sisanya sedang dalam pengobatan.