Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Virus Corona Bali
Peserta diskusi “Dampak Negatif Virus Corona: Solusi Alternatif Menuju Pariwisata Bali Berkelanjutan” berswafoto, (Foto: Hidayat/Beritabaru.co).

Virus Corona Sebabkan Wisatawan Menurun, Pemprov Bali Optimis Atasi



Berita Baru, Bali – Mewabahnya Virus Corona berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan di Bali. Menyikapi hal tersebut, Pemprov Bali telah melakukan sejumlah alternatif terkait peta jalan (roadmap) kepariwisataan Bali.

“Kami berharap kita bersama saling bahu membahu untuk mempertahankan kejayaan Bali sebagai destinasi nomor 1 di dunia,” kata Putu Astawa, Kadisparda Provinsi Bali, I Putu Astawa saat Serasehan, dalam acara bertajuk “Dampak Negatif Virus Corona: Solusi Alternatif Menuju Pariwisata Bali Berkelanjutan” di Toya Devasya Natural Hot Spring, Batur Kintamani, Jumat (7/2).

Menurutnya, kunjungan wisatawan Cina ke Bali menempati urutan kedua, yakni 1.185.519 pada tahun 2019. Sementara terbanyak di tempati Australia dengan jumlah kunjungan mencapai 1.245.410.

Dengan adanya virus ini, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan kunjungan wisman maupun wisatawan domestik.

“Kita minta harga tiket murah ke Bali, paket diskon, paket murah serta menggelar festival internasional lebih banyak lagi. Kita juga akan kumpulkan konjen yang ada di Bali, agar membawa warganya berkunjung ke Bali,” ujar Astawa.

Bali Punya Pengalaman

Ketua DPD RI asal Bali, Made Mangku Pastika menguatkan bahwa Bali sangat siap dan aman untuk menerima kunjungan wisatawan dari berbagai negara.

Dirinya percaya Bali memiliki pengalaman dalam memulihkan menurunnya kunjungan pariwisata. Hal itu terbukti di masa lalu, seperti saat menghadapi wabah Fluu Burung dan SARS.

“Oleh karena itu hendaknya kita semua harus optimis. Tetap ‘survive’ meskipun merebaknya kasus virus corona yang tengah terjadi di Cina, jangan membuat pelaku pariwisata terlalu khawatir,” tuturnya.

Pihaknya yakin dan percaya bahwa kasus virus ini takkan berlangsung lama. Dan pemerintah Cina pasti bisa mengatasinya. “Jadi kita jangan paranoid, mari tetap optimis,” terangnya.

Mantan Gubernur Bali dua periode ini mengatakan pariwisata Bali sejak dulu sudah teruji, dari rabies, SARS hingga erupsi Gunung Agung di tahun 2017 silam. Katanya, yang penting pelaku pariwisata tetap optimis, jangan lemah.

Sementara GM Toya Devasya Natural Hot Spring, Dr. I Ketut Mardjana mengakui terjadi penurunan kunjungan turis Cina secara signifikan setelah merebaknya virus corona. Namun sejauh ini semua kegiatan tetap berjalan normal dan semua pegawai tetap bekerja seperti biasa.

“Strategi yang kami terapkan saat ini tentunya tetap fokus dalam upaya mendatangkan wisatawan domestik secara lebih gencar lagi,” pungkas Mardjana.

Hadir dalam serasehan sehari itu GM sekaligus owner Toya Devasya Natural Hot Spring Dr. I Ketut Mardjana, istri Konjen China di Bali Sun Li Hua, Ketua NCPI (Nawa Cita Pariwisata Indonesia) Bali Agus Maha Usadha, Kadisparda Bali Putu Astawa dan sejumlah pemangku kepentingan (stake holder) pariwisata. [*]