Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Viral Narasi Negatif Berpotensi Merusak

Viral Narasi Negatif Berpotensi Merusak



Berita Baru, Jakarta – Beberapa hari lalu, warga Indonesia tengah bergembira atas raihan emas Olimpiade Tokyo dari cabang olahraga badminton. Ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan Chen Qing Chen dan Jia Yi ganda putri asal China di partai final.

Kemenangan tersebut dirayakan dengan berbagai ucapan selamat dari warganet sebagai ekspresi kebanggaan terhadap prestasi dan rekor yang berhasilkan ditorehkan oleh Polii dan Apriyani.

Berbeda dengan kebanyakan warganet yang turut bergembira atas kemenangan itu, sebuah akun Facebook atas nama EJM justru membuat narasi sindiran yang membahas atlet tidak berjilbab akan masuk neraka. Tak ayal postingan tersebut menja viral dan memicu pro-kontra.

Berdasarkan hasil analisis Ismail Fahmi, founder Drone Emprit dan PT Media Kernels Indonesia, sindiran akun facebook EJM tersebut ternyata ramai diperbincangkan oleh pengguna media sosial.

“Di Facebook, ada akun EJM. EJM menyindir peraih medali emas kalau tidak berjilbab, sebanyak apapun, akan masuk neraka. Di Instagram, EK mengritik cuitan EJM: contoh masyarakat yang sakit,” ungkap Ismail dikutip dari cuitannya pada akun twitter @ismailfahmi, pada Senin (9/8).

Lebih lanjut Ismail menguraikan bahwa viralnya postingan tersebut berawal dari Facebook, kemudian dibahas di Instagram, lalu kembali lagi dibahas di Facebook.

“Kritikan EK kemudian direpos ulang dari Instagram ke Facebook oleh puluhan user,” imbuh Ismail.

Ismail juga memaparkan contoh postingan beberapa user. Pertama, Sebagian user menuduh EJM adalah “kadrun” atau orang islam. Membangun percakapan adanya kelompok intoleran terhadap keyakinan/ pakaian orang lain. Kedua, Sebagian netizen curiga itu bukan murni orang islam yang asli sengaja menulis itu.

Tidak hanya itu, narasi negatif dari EJM juga diperbincangkan di Youtube.

“Beberapa media online (bukan mainstream) dan kanal YouTube kemudian turut memberitakan. Sebagian juga menuduh itu kerajaan “kadrun” atau orang islam,” tambah Ismail.

Siap sebenarnya EJM? Ismail membongkar identitas pemilik akun facebook tersebut dalam utas yang disertai gambar. Berdasarkan hasil analisnya, EJM adalah Edi Juanaidi Marsal yang ternyata bukan lah kadrun.

“EJM juga telah meminta maaf dan mengaku kalau dia tidak tahu soal jilbab dan neraka, berbeda dengan tulisan sebelumnya,” papar Ismail.

Ismail mengharapkan kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak. Karena postingan pada akun media sosial akan mudah menyebar dari satu kanal ke kanal lain, tanpa bisa kita kontrol.

“Kalau isinya kebaikan, akan dapat kebaikan yang berlipat. Kalau isinya fitnah? Wallahu’alam. Dan jangan lupa selalu cek sumber informasi,” pungkas Ismail.