Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran berpidato pada konferensi pers tentang situasi penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis dan langkah-langkah pemerintah baru yang akan datang untuk mengekang penyebaran virus, di Paris, Prancis 25 November 2021. Foto: Reuters.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran berpidato pada konferensi pers tentang situasi penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis dan langkah-langkah pemerintah baru yang akan datang untuk mengekang penyebaran virus, di Paris, Prancis 25 November 2021. Foto: Reuters.

Varian Omicron Kemungkinan Sudah Beredar di Prancis



Berita Baru, ParisVarian Omicron kemungkinan sudah beredar di Prancis, kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran pada Minggu (28/11).

“Belum ada identifikasi, tapi ini hanya hitungan jam,” kata Olivier Veran kepada wartawan di pusat vaksinasi di Paris, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Oliver juga mengatakan bahwa pemerintah akan memperketat pembatasan untuk menahan penyebarannya.

“Begitu variannya beredar di Inggris, di Italia, di Belgia, kemungkinan sudah ada kasus yang beredar di sini. Kami akan mengidentifikasi mereka dan (…) kami akan memperlambat penyebarannya sebanyak mungkin,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Omicron merupakan salah satu varian baru dari virus korona yang berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya.

Akan tetapi, para ahli virus masih belum tahu apakah varian Omricon ini akan menyebabkan penyakit COVID-19 yang lebih parah atau tidak begitu parah dibandingkan dengan variasi COVID-19 lainnya.

Prancis berada di tengah-tengah gelombang kelima virus tersebut.

Pada hari Sabtu (27/11) kemarin, Prancis mencatat lebih dari 37.000 kasus positif dan jumlah pasien dalam perawatan intensif mengalami kenaikan yang signifikan.

Dilaporkan oleh AFP pada Sabtu (27/11), Kementerian Kesehatan Prancis merekomendasikan untuk mengisolasi setiap kontak yang berisiko kemungkinan kasus atau kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron, bahkan meskipun ia sudah divaksinasi.

Orang-orang itu harus dianggap “berisiko tinggi” dan dikarantina, kata dokumen itu.

Sampai saat ini, kasus kontak dari orang yang terinfeksi harus diisolasi hanya ketika mereka tidak sepenuhnya divaksinasi atau ketika mereka memiliki sistem kekebalan yang lemah.