Vaksinasi Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda Mempawah Ditunda
Berita Baru, Mempawah – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac, pada 11 Januari 2020 lalu.
Dua hari kemudian, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima suntikan dosis vaksin Sinovac, sebagai penanda resmi program vaksinasi COVID-19 nasional yang diberikan pemerintah secara gratis.
Seiring dengan itu, pemerintah juga mendistribusikan vaksin Sinovac kepada seluruh pemerintah daerah, dengan prioritas utama bagi tenaga kesehatan dan ujung tombak pelayanan publik di tingkat daerah.
Program vaksinasi tersebut juga dilakukan di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Pencanganan vaksinasi massal itu rencananya akan diawali dengan pemberian suntikan dosis vaksin pertama kepada Bupati Erlina, sekaligus untuk mengkampanyekan keamanan vaksin serta menghapus keraguan publik.
Akan tetapi, penyuntikan vaksin untuk orang nomor satu di Mempawah tersebut belum dapat dilakukan karena tekanan darahnya masih tinggi.
“Ada sekitar 4 hingga 5 kali dilakukan pemeriksaan tensi darah, ternyata tekanan darah saya tinggi. Jadi oleh tim medis saya disuruh istirahat dulu sekitar 20 menit, tetap saja tekanan darahnya tinggi,” terang Erlina.
Erlina menegaskan bahwa vaksinasi untuk dirinya akan tetap dilakukan, meskipun jadwalnya akan diatur ulang.
“Saya hari ini ditunda dulu, Insya Allah dua (atau) tiga hari kedepan akan dilaksanakan vaksin lagi,” jelasnya.
Seiring ditundanya vaksinasi untuk Bupati Erlina, maka penyuntikan vaksin untuk Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi dan Sekda Ismail juga ditunda.