Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Uni Eropa Ingin Selamatkan Kesepakatan Nuklir Iran
(Foto : CNBC)

Uni Eropa Ingin Selamatkan Kesepakatan Nuklir Iran



Berita Baru, Internasional – Setelah lebih dari 18 bulan mempertahankan perjanjian nuklir Iran, pemilik otoritas perjanjian nuklir dari Uni Eropa tengah berselisih mengenai mekanisme perjanjian kepatuhan Teheran.

Dilansir dari CNBC, Selasa (14/1), Perancis, Jerman dan Inggris (E3) menginformasikan pada UE pada hari Selasa (14/1) bahwa mereka telah memulai mekanisme untuk menyelamatkan kesepakatan JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action).

“Kami tidak menerima argumen bahwa Iran berhak mengurangi kepatuhan dengan JCPOA,” bunyi pernyataan itu. “Tindakan Iran tidak konsisten dengan ketentuan-ketentuan perjanjian nuklir dan memiliki implikasi proliferasi yang semakin parah dan tidak dapat dibalik.”

Pada saat yang sama, ketiga negara menekankan komitmen untuk menjunjung tinggi kesepakatan dan keinginan mereka untuk solusi diplomatik.

Mereka mengatakan, E3 tetap berkomitmen penuh untuk upaya diplomatik ini dan berniat untuk melanjutkannya segera setelah kondisi memungkinkan.

“Tujuan negara melestarikan JCPOA dan harapan tulus menemukan jalan ke depan untuk menyelesaikan kebuntuan ini. Ketiga negara kami tidak bergabung dalam kampanye untuk menerapkan tekanan maksimum terhadap Iran.” Kata pernyataan itu.

Para menteri Uni Eropa telah lama mengancam akan menjatuhkan kembali sanksi atau ‘konsekuensi’ jika Iran melanggar kewajibannya berdasarkan kesepakatan.

Berita itu muncul setelah serangkaian kemunduran Teheran dalam perjanjian multilateral 2015 yang dimaksudkan untuk menjaga program nuklir Iran dalam pengawasan.

Iran telah berjanji untuk kembali ke tingkat pengayaan uranium yang lebih tinggi sebagai tanggapan atas sanksi AS yang semakin intensif.

Kemudian pada awal Januari Iran mengumumkan akan membatalkan semua kewajiban terhadap kesepakatan itu–termasuk batasan jumlah sentrifugal nuklirnya–akibat pembunuhan AS atas Jenderal Iran Qasem Soleimani.

Pejabat Iran mencatat bahwa negara itu masih akan bekerja dengan inspektur Badan Energi Atom Internasional, dan menyatakan bahwa sementara kepatuhan ditunda.

Kesepakatan itu tidak secara resmi selesai dan bahwa rollbacks dapat dibatalkan jika sanksi berat AS terhadap negara itu dicabut.

Penandatangan Eropa untuk kesepakatan 2015 pada Januari 2019 meluncurkan INSTEX. Kendaraan kerjasama dagang dengan tujuan khusus untuk memungkinkan perdagangan dengan Iran, menggunakan mata uang selain dolar, sebagai cara menghindari sanksi AS.

Mekanisme ini memiliki potensi keberhasilan yang terbatas, tetapi menandai tekad Eropa untuk menentang upaya pemerintah Trump.