Uni Afrika Berencana Membeli 110 Juta Vaksin Moderna
Berita Baru, Addis Ababa – Uni Afrika berencana membeli 110 juta dosis vaksin Moderna dan membuat pengiriman 33 juta dosis vaksin Moderna ke Amerika Serikat ditunda.
Vaksin Moderna itu akan dikirimkan dalam beberapa bulan mendatang, 15 juta vaksin tiba sebelum akhir tahun, 35 juta vaksin pada kuartal pertama tahun 2022 dan sekitar 60 juta vaksin pada kuartal kedua tahun 2022.
“Ini penting karena memungkinkan kami untuk meningkatkan jumlah vaksin yang tersedia segera,” kata utusan COVID-19 Uni Afrika (AU), Strive Masiyiwa kepada Reuters.
“Kami mendesak negara-negara penghasil vaksin lain untuk mengikuti jejak [pemerintah AS] dan memberi kami akses serupa untuk membeli ini dan vaksin lainnya,” imbuhnya.
Meski demikian, pengiriman 110 juta dosis itu masih dinilai jauh di bawah apa yang dibutuhkan Afrika untuk memvaksinasi 1,3 miliar penduduknya.
Pengiriman yang besar itu membuat AS menunda pengiriman 33 juta dosis vaksin Moderna.
Wakil koordinator Gedung Putih untuk tanggapan COVID-19, Natalie Quillian mengatakan pemerintahan Biden menunda pengiriman 33 juta dosis yang telah dibeli dari Moderna untuk memberi AU ‘tempat dalam antrean’ agar melakukan pembelian.
“Kami bersyukur telah membantu menegosiasikan langkah maju yang menggembirakan ini antara Moderna dan Uni Afrika yang akan secara signifikan memperluas akses ke vaksin di benua itu dalam waktu dekat,” kata Quillian.
AS, yang telah melaporkan lebih dari 700.000 kematian akibat COVID, dibanjiri dengan vaksin. Pengiriman Moderna yang tertunda tidak akan berdampak pada upaya untuk memberikan suntikan booster kepada orang Amerika yang sudah disuntik, kata Quillian.
Sementara itu, Moderna mengatakan sedang bekerja untuk memungkinkan pengisian dosis vaksin COVID-19 di Afrika pada tahun 2023 dan memiliki rencana untuk membangun pabrik di benua itu.
“Ini adalah langkah pertama dalam kemitraan jangka panjang kami dengan Uni Afrika,” kata Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan, mengacu pada Nota Kesepahaman untuk membuat hingga 110 juta dosis untuk AU.