UMR Kecil, Jawa Tengah Surganya Investor
Berita Baru, Jakarta – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjadi primadona investasi baru di Indonesia. Kecilnya Upah Minimum Regional (UMR), yakni sebesar Rp1,7 juta, menjadi daya tarik para investor untuk membuka usaha baru.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Firman Bakri. Sampai bulan Juni 2019, Ia menyebut, sudah ada sekitar 25 pabrik alas kaki dibangun di Jateng.
“Ada yang pindahan dari Jakarta dan Banten. Mereka memilih pindah karena di Jateng lebih murah (upah),” katanya sebagaimana dilansir dari siaran pers spn.org, Kamis (14/11).
Potensi Jateng menjadi daerah industri, menurutnya membawa konsekuensi logis. Ia menyebut, Jateng bisa saja menjadi sama seperti dengan Jakarta dan Banten.
“Jateng bisa menjadi tempat tujuan urban, di mana akan berdampat pada relasi sosial di masyarakat,” katanya.
Ia mencontohkan, satu perusahan alas kaki bisa mempekerjakan ratusan hingga puluhan ribu pekerja.
Selain besaran UMR, faktor yang menjadi penyebab pergeseran industri ke Jateng adalah lemahnya kekuatan (organisasi) buruh.
“Sehingga mereka lebih leluasa untuk melipatgandakan keuntungannya,” pungkas Firman. [AD]