Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang militan Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang memproklamirkan diri menonton dari posisi garis depan di garis pemisahan dari angkatan bersenjata Ukraina di luar kota Donetsk yang dikuasai pemberontak, Ukraina 19 November 2021. Foto: Reuters.
Seorang militan Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang memproklamirkan diri menonton dari posisi garis depan di garis pemisahan dari angkatan bersenjata Ukraina di luar kota Donetsk yang dikuasai pemberontak, Ukraina 19 November 2021. Foto: Reuters.

Ukraina Sebut Pasukan Rusia di Perbatasan Timur Telah Meningkatkan Kesiapan Tempur



Berita Baru, Kyiv – Kementerian Pertahanan Ukraina sebut pasukan Rusia di perbatasan timur telah meningkatkan kesiapan tempur dan telah melakukan latihan berskala besar dan memicu potensi konflik baru, Selasa (23/11).

Rusia “meningkatkan meningkatkan kesiapan tempur pasukan pendudukan Rusia di wilayah yang diduduki sementara di wilayah Donetsk dan Luhansk,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.

Wilayah yang dimaksud adalah dua bagian wilayah Donbass timur Ukraina yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Pernyataan tersebut juga menjelaskan bahwa latihan yang dimulai pada hari Senin (22/11), termasuk pasukan cadangan tempur yang dimobilisasi.

Pertempuran besar di Ukraina timur berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 2015, tetapi konflik yang telah menewaskan ribuan orang masih belum terselesaikan dan bentrokan terjadi secara teratur.

Kepala intelijen militer Ukraina mengatakan kepada media Military Times akhir pekan ini bahwa Rusia memiliki lebih dari 92.000 tentara yang berkumpul di sekitar perbatasan Ukraina dan sedang mempersiapkan serangan pada akhir Januari atau awal Februari.

Badan intelijen luar negeri Rusia pada hari Senin membandingkan ketegangan saat ini dengan peningkatan perang singkat tahun 2008 di mana pasukan Rusia menghancurkan pasukan tetangga Georgia.

Para pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa masih belum jelas tindakan apa yang akan diambil oleh Presiden Rusia Vladimir Putin terkait hal ini.

Namun, meskipun para pejabat AS tidak bisa memastikan apakah Rusia akan segera melakukan penyerangan, tetapi mereka mengatakan tindakan Rusia itu mengarah pada konflik baru.

Ukraina telah lama mencari perlindungan militer Barat dengan mengajukan keanggotaan di NATO.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan di Twitter bahwa Ukraina harus mempertahankan haknya untuk merdeka, dan bahwa keanggotaan NATO akan “memfasilitasi pengembangan sistem keamanan bersama”.

Salah satu upayanya, dua kapal patroli Penjaga Pantai AS dikirim ke Ukraina yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesiagaan angkatan laut Ukraina. Dua kapal itu tiba di Ukraina pada hari hari ini. Pengiriman dua kapal itu juga merupakan bagian dari paket bantuan senilai $2,5 miliar ke Kyiv sejak 2014.