Ukraina Berencana Menyerang Krimea dengan Rudal Jelajah HIMARS dan Storm Shadow
Berita Baru, Internasional – Angkatan bersenjata Ukraina berencana menyerang wilayah Rusia, termasuk Krimea, dengan rudal jelajah HIMARS dan Storm Shadow, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, Selasa (20/6).
“Menurut informasi kami, pimpinan angkatan bersenjata Ukraina berencana untuk menyerang wilayah Rusia, termasuk Krimea, dengan rudal HIMARS dan Storm Shadow,” kata Shoigu pada pertemuan kolegium Kementerian Pertahanan.
Penggunaan rudal Storm Shadow dan HIMARS di luar zona operasi khusus akan memerlukan serangan langsung terhadap pusat pengambilan keputusan di Ukraina, kata menteri tersebut.
“Penggunaan misil-misil ini di luar zona operasi militer khusus berarti keterlibatan penuh Amerika Serikat dan Inggris dalam konflik tersebut,” tambahnya.
Pada awal 2023, sebuah harian Inggris melaporkan, mengutip sumber-sumber pertahanan Ukraina, bahwa militer Ukraina siap menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Inggris, seperti Storm Shadow, untuk menyerang Krimea jika ini disediakan dalam bantuan militer.
Seperti dilansir dari Sputnik News, pasukan Ukraina telah melancarkan total 263 serangan terhadap posisi angkatan bersenjata Rusia di arah Donetsk, Donetsk Selatan dan Zaporozhye sejak 4 Juni, tetapi semuanya telah berhasil dipukul mundur, kata Menteri Pertahanan Rusia.
“Pasukan Ukraina terus melakukan tindakan ofensif ke arah Donetsk Selatan, Zaporozhye, dan Donetsk. Saat melakukannya, rezim Kiev menggunakan sejumlah besar senjata Barat dan formasi militer elit, yang anggotanya telah dilatih oleh spesialis NATO. Sejak 4 Juni, angkatan bersenjata Ukraina telah melancarkan 263 serangan terhadap posisi pasukan Rusia,” tegasnya.
Kepala pertahanan Rusia menambahkan bahwa Kiev telah gagal mencapai tujuannya “berkat tindakan yang kompeten dan tanpa pamrih” dari pasukan Rusia.
Forum Teknis Tentara-2023
Sebanyak 41 negara asing siap mengirimkan delegasinya ke forum militer-teknis internasional ke-9 Army-2023 yang diselenggarakan oleh Rusia pada Agustus mendatang.
“Sampai saat ini, 41 negara asing telah menyatakan keinginan untuk mengirim delegasi mereka ke forum yang akan datang. Untuk tamu asing, demonstrasi dinamis tentang kemungkinan sampel ekspor produk militer dan penggunaan ganda direncanakan, hari kerja sama militer-teknis akan diadakan,” kata Shoigu pada pertemuan kolegium Kementerian Pertahanan.