Uganda Umumkan Berakhirnya Wabah Ebola
Berita Baru, Internasional – Pada Rabu (11/1), Uganda mengumumkan bahwa wabah Virus Ebola Sudan di negara itu telah berakhir setelah tidak ada kasus baru yang dilaporkan selama 42 hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan agar suatu negara dinyatakan bebas Ebola, harus menghabiskan 42 hari (dua siklus inkubasi virus 21 hari) tanpa ada kasus baru yang dilaporkan.
Seperti dilansir dari Xinhua News, Menteri Kesehatan Ruth Aceng mengumumkannya di Kabupaten Mubende Wilayah Tengah, wilayah episentrum di mana wabah pertama kali dilaporkan pada 20 September 2022.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pernyataan bersama mengucapkan selamat kepada Uganda dan mitranya atas tanggapan yang kuat dan komprehensif untuk memerangi dan mengalahkan virus tersebut.
“Uganda telah menunjukkan bahwa Ebola dapat dikalahkan ketika seluruh sistem bekerja sama, mulai dari memiliki sistem peringatan, menemukan dan merawat orang yang terkena dampak dan kontak mereka, hingga mendapatkan partisipasi penuh dari komunitas yang terkena dampak dalam tanggapan,” kata Ghebreyesus. .
Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mengatakan pengalaman panjang Uganda dalam menanggapi epidemi memungkinkan negara itu untuk dengan cepat memperkuat bidang-bidang tanggapan kritis. “Tanpa vaksin dan terapi, ini adalah salah satu wabah Ebola yang paling menantang dalam lima tahun terakhir, tetapi Uganda tetap berada di jalurnya dan terus menyempurnakan tanggapannya,” kata Moeti.
Menurut WHO, wabah Ebola ini disebabkan oleh virus Ebola Sudan, salah satu dari enam spesies virus Ebola, yang belum ada terapi dan vaksinnya.
Dalam upaya menghentikan kemungkinan penyebaran, Uganda bekerja dengan WHO dan mitra lainnya, termasuk pengembang vaksin, untuk mengidentifikasi kandidat terapi dan vaksin untuk dimasukkan dalam uji coba. Tiga kandidat vaksin telah diidentifikasi dan lebih dari 5.000 dosis telah tiba di negara tersebut, menurut WHO.
“Walaupun calon vaksin ini tidak digunakan selama wabah ini, mereka tetap menjadi kontribusi Uganda dan mitranya untuk memerangi Ebola,” kata Perwakilan WHO di Uganda, Yonas Tegegn Woldemariam. “Kali berikutnya virus ebola Sudan menyerang, kita dapat menyalakan kembali kerja sama yang kuat antara pengembang, donor, dan otoritas kesehatan, serta mengirimkan calon vaksin.”
WHO mengatakan meskipun wabah di Uganda telah dinyatakan berakhir, otoritas kesehatan tetap melakukan pengawasan dan siap untuk menanggapi dengan cepat setiap wabah.
Negara tetangga tetap waspada dan didorong untuk terus memperkuat kapasitas mereka untuk mendeteksi dan menanggapi wabah penyakit menular, tambah WHO.