Turki Ingin Bahas Konflik Mediterania dengan Yunani di Atas Meja
Berita Baru, Internasional – Pada hari Selasa (1/9), Menteri Luar Negeri Turki mengatakan bahwa pihaknya mendukung dialog dengan Yunani. Dialog sendiri mengarah pada pembagian sumber daya yang adil di Mediterania Timur.
Hal itu disampaikan pada saat konferensi pers dengan mitranya dari Aljazair, Mevlut Cavusoglu. Cavusoglu juga menuduh Yunani terlibat dalam ‘tindakan provokatif’ di kawasan itu dengan dukungan dari Uni Eropa, yang mengancam sanksi terhadap Turki.
“Kami mendukung solusi bersama yang melibatkan duduk bersama satu meja untuk bernegosiasi dengan semua pihak di Mediterania timur, agar setiap pihak mendapatkan keuntungan dari sumber daya Mediterania timur dengan cara yang adil atau untuk berbagi [sumber daya] secara adil,” kata Cavusoglu, dilansir dari Aljazeera.
Dalam beberapa pekan terakhir, para pemimpin Turki dan Yunani terlibat dalam suasana yang dan di saat bersamaan, kapal-kapal mereka saling bergerak membayangi di Mediterania timur.
Pasukan kedua negara telah melakukan serangkaian latihan militer di laut antara Siprus dan Pulau Kreta di Yunani. Kebuntuan itu dipicu saat Turki mengirimkan kapal penelitiannya, Oruc Reis, disertai kapal perang untuk mencari cadangan gas dan minyak.
Turki mengatakan kapal eksplorasi Oruc Reisnya akan melakukan survei seismik di daerah sengketa di Mediterania timur hingga 12 September. Langkah itu kemudian memicu tanggapan marah dari negara tetangga Yunani.
Turki dan Yunani yang sama-sama anggota sekutu NATO saling tidak bersepakat atas klaim wilayah sumber daya hidrokarbon di daerah tersebut.
Atas ketidak sepakatan itu, kedua belah pihak telah mengadakan latihan militer di Mediterania timur hingga membuat perselisihan dan suasana memanas.
Pada gilirannya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam Yunani dengan tindakan militer. Ia menggambarkan kegiatan Turki di Mediterania Timur adalah atas dasar ‘mengejar hak dan keadilan [nya]’.
Presiden Erdogan juga mengecam upaya Yunani yang ia sebut ingin bertujuan memenjarakan dan mengungkung Turki
“Upaya untuk mendapatkan kekayaan Mediterania, yang merupakan hak setiap negara di sekitarnya, adalah contoh kolonialisme modern,” tegas Presiden Erdogan.
Di samping itu, Presiden Erdogan juga menuduh beberapa negara yang dia tidak sebut namanya berusaha untuk mengadu domba Yunani dengan Turki.
“Sungguh lucu bagaimana (negara) mencoba melempar negara yang bahkan tidak bisa menahan dirinya sebagai umpan di depan kekuatan regional dan global seperti Turki,” sindirnya.