“Tune in for Love” Mengingatkan Kita: Jodoh Nggak Kemana
Berita Baru, Entertainment – Berlatar belakang krisis IMF pada 1997, film “Tune in For Love” menjadi film pertama di Korea Selatan yang mencetak box office selama satu bulan pada September 2019. Nggak hanya itu, “Tune in For Love” juga tayang di festival film London East Asia Film Festival dan Jung Hae-in memenangkan penghargaan Popularity Award.
Kalau kamu membutuhkan suntikan cerita romantis yang menghangatkan hati, larilah ke film satu ini. Yuk, intip sinopsis dan review “Tune in For Love.”
Sinopsis “Tune in For Love”
Adalah Kim Mi-soo (Kim Go-eun), seorang pekerja keras yang menghabiskan waktu dengan belajar dan mengurus toko roti Mi-soo Bakery bersama Eun-Ja (Kim Gook-hee), orang kepercayaan mendiang ibu Mi-soo yang jago memasak.
Suatu hari, Mi-soo Bakery belum benar-benar buka, namun Cha Hyun-woo (Jung Hae-in) datang ke sana untuk mencari apapun yang mengandung kedelai. Mi-soo menyuruhnya pergi ke supermarket terdekat karena ia tak menjual apa yang dicari Hyun-woo.
Setelah Hyun-woo pergi, Mi-soo menduga lelaki itu baru saja keluar dari penjara karena mencari kedelai. Selang beberapa hari, Hyun-woo kembali untuk melamar pekerjaan di Mi-soo Bakery. Mereka bertiga mengelola toko itu bersama, dan mulai terbuka satu sama lain.
Benih cinta pun tumbuh antara Hyun-woo dan Mi-soo. Namun tiba-tiba, teman-teman Hyun-woo datang dan membawanya pergi. Sejak itu, ia tak pernah kembali ke toko roti Mi-soo.
Hingga suatu saat, Mi-soo mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan media. Ia bertandang ke toko rotinya yang sudah tutup. Di sana, takdir mempertemukannya dengan Hyun-woo yang kini bekerja sebagai petugas pemindah barang.
Mi-soo mengajak Hyun-woo bermalam di apartemen kecilnya. Ia pun membuatkan e-mail untuk Hyun-woo agar mereka bisa saling terkoneksi. Celakanya, Mi-soo lupa memberikan password yang ia pasang untuk e-mail itu.
Apakah akhirnya Hyun-woo berhasil menghubungi Mi-soo? Bagaimana caranya? Mungkinkah Mi-soo dan Hyun-woo bersatu?
Review “Tune in For Love”
“Tune in For Love” menyajikan lebih dari sekadar kisah cinta remaja. Film ini juga mengangkat potongan kisah-kisah kehidupan yang relevan dengan kondisi sehari-hari.
Seolah, kita diingatkan untuk tak lupa bahwa hidup ini barangkali menyenangkan dan nyaman, namun ada kalanya kita harus menanggung masalah dan menghadapi perubahan baru.
Relasi yang terjadi antara Eun-ja dan Mi-soo menunjukkan bahwa ada hubungan yang terjalin dengan begitu tulus meski keduanya tak terhubung secara darah atau keturunan.
Sementara itu, kisah asmara Mi-soo dan Hyun-woo dipenuhi naik dan turun. Mereka terkoneksi, lalu terpisah, dan terkoneksi lagi, lalu terpisah lagi. Keduanya hidup sebagai orang dewasa yang sewajarnya, nyaris tak ada romantisasi berlebihan dalam film ini.
Dari lika-liku itu kita belajar, perlu perjuangan untuk menyatukan dua insan berbeda dunia. Ditambah lagi, Hyun-woo belum sepenuhnya sembuh dari trauma atas kejadian di masa lalu yang menyebabkan ia dipenjara. Ia masih terus menyalahkan dirinya sendiri. Tantangannya nggak mudah, tapi toh cinta mereka lebih besar dari itu.