Tunangan Jamal Khashoggi Minta Justin Bieber Batalkan Konser di Arab Saudi
Berita Baru, Entertainment – Tunangan dari mendiang jurnalis Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, menuliskan surat terbuka kepada Justin Bieber melalui kolom Opini di The Washington Post. Dalam surat itu, Hatice meminta Justin membatalkan konsernya di Arab Saudi pada 5 Desember mendatang.
Hatice menekankan penampilan Justin adalah pemenuhan undangan dari Pangeran Arab Saudi, Mohammad bin Salman, pihak yang dianggap bertanggung jawab atas kematian Jamal. “Tidak ada hal penting yang terjadi di Arab Saudi tanpa persetujuannya,” kata Hatice.
Ia juga menyebutkan Pangeran sebagai pembunuh Jamal. “Wajah Anda bahkan ditampilkan di situs web acara dengannya – algojo tunangan saya, Jamal,” tulis Hatice. Justin direncanakan akan bernyanyi pada perhelatan Grand Prix Formula One Race Arab Saudi bersama Davide Guetta dan Jason Derule di Jeddah.
Menurutnya, pembatalan konser ini akan menjadi pesan penting yang diberikan Justin kepada dunia. “Ini kesempatan yang unik untuk mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa nama dan bakat Anda tidak akan digunakan untuk memulihkan reputasi rezim yang membunuh para pengkritiknya,” tegas Hatice dalam tulisannya.
Gugatan buat Justin Bieber
Peneliti asal Turki juga menyinggung komitmen Justin yang menentang ketidakadilan. Ia mengutip Justin yang pernah berkata, ‘Saya ingin menggunakan platform yang saya punya untuk mengingatkan kepada orang-orang bahwa rasisme itu jahat dan itu sudah mendarah daging dalam budaya kita.’
“Mempertimbangkan komitmen sangat terhormat yang telah Anda buat untuk menentang ketidakadilan, silakan gunakan platform Anda sekarang untuk mendukung perjuangan hak asasi manusia di Arab Saudi. Tahun ini, Anda merilis album yang Anda beri judul ‘Keadilan.’ Anda juga merilis satu berjudul ‘Kebebasan.’ Arab Saudi sangat membutuhkan keduanya,” tulis Hatice.
Pada akhir tulisan, Hatice mengingatkan jika Justin menolak tampil dalam acara di Arab Saudi, maka pesan itu akan terdengar lebih lantang: ‘Saya tidak tampil untuk diktator. Saya memilih keadilan dan kebebasan daripada uang.’
Kematian Jamal Khashoggi
Pada 2018, tim agen pemerintah kerajaan diduga membunuh Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, ketika dia akan mengambil dokumen untuk pernikahannya dengan Hatice Cengiz.
Sebuah investigasi yang dilakukan PBB menganggap pembunuhan itu adalah “kejahatan internasional” dan meminta Arab Saudi untuk bertanggung jawab, sebagaimana dilansir dari CNN. Komunitas intelijen AS juga diketahui menyalahkan kepala putra mahkota itu sendiri. Hingga kini, tubuh Jamal Kashoggi belum ditemukan.
Jamal merupakan seorang wartawan dan kolumnis untuk Wahington Post. Ia juga memimpin redaksi Al Arab News Channel. Dirinya dikenal sebagai sosok yang progresif dan kerap mengkritik pemerintahan di bawah Putra Mahkota Muhammad bin Salman.