Tommy Gunawan Kritik Terhadap Aksi Wapres Gibran: Hanya Panggung Pencitraan, Visi dan Misi Belum Terbukti
Beritabaru.co Jakarta – Aksi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang turun langsung ke sawah petani di Kabupaten Ngawi pada Sabtu (24/5/2025) mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan, termasuk dari Tommy Gunawan yang kerap disapa di Anak Beras, Pengurus DPD Perpadi Lampung. Menurutnya, kunjungan tersebut lebih tampak sebagai pencitraan semata, bukan langkah konkret dalam menyelesaikan persoalan pertanian nasional.
Tommy mempertanyakan mengapa Gibran memilih tampil bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, sementara keberhasilan sektor pertanian hingga saat ini justru patut diapresiasi kepada Menteri Amran yang berhasil mencatat surplus produksi padi hingga 3 juta ton per Mei 2025. “Keberhasilan ini patut kita beri pujian, tapi kok Wapres yang turun sawah justru seolah menumpang keberhasilan itu tanpa membawa program nyata yang berbeda atau inovatif,” ujar Tommy.
Lebih lanjut, Tommy mengingatkan bahwa tempo lalu Gibran pernah menyampaikan visi dan misinya lewat video monolog yang ramai diperbincangkan publik. Namun ironisnya, sampai hari ini belum ada progres yang nyata terlihat di lapangan terkait janji-janji tersebut. “Banyak bicara visi memang mudah, tapi yang paling penting adalah pembuktian dan aksi nyata. Sayangnya, hingga kini belum tampak dampak positif dari visi tersebut,” kritiknya.
Tommy juga menyinggung aspek tradisi Jawa yang mengajarkan untuk menunaikan janji dan tanggung jawab terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan yang sifatnya publik dan ritual. “Dalam tradisi Jawa, apa yang disampaikan hendaknya ditunaikan dahulu. Kunjungan kerja Wapres boleh dilakukan sepanjang tidak mengganggu janji-janji kampanye dan persoalan serius yang dihadapi negara,” imbuhnya.
Meskipun demikian, Tommy tetap mengapresiasi pencapaian Menteri Amran dalam mengelola pertanian sehingga surplus bisa tercapai. Namun menurutnya, pencapaian itu tidak boleh menjadi titik berhenti. “Kita harus menyiapkan target yang lebih tinggi, khususnya dalam menjamin kesejahteraan petani sebagai ujung tombak produksi pangan nasional. Selain itu, perhatian terhadap penggilingan padi juga sangat penting karena sampai sekarang kondisi penggilingan belum kembali normal dan berdampak pada efisiensi hasil panen petani,” ujarnya.
Tommy mengingatkan bahwa bantuan mesin dan alsintan yang disalurkan pemerintah harus dikelola dengan transparan dan profesional agar tidak menjadi sia-sia. “Sewa alsintan jangan hanya sekadar jargon tanpa pengelolaan yang baik. Kalau pengelolaan lemah, maka investasi negara dalam alat berat pertanian bisa rusak dan tidak bermanfaat,” tambahnya.
Di akhir, Tommy menegaskan harapannya agar Wapres Gibran tidak sekadar tampil di media dan kunjungan seremonial, melainkan mampu membuktikan komitmennya dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dan memberi manfaat langsung bagi petani di seluruh Indonesia.
“Petani butuh solusi nyata, bukan hanya kunjungan yang jadi headline berita. Kami berharap Wapres bisa lebih serius menindaklanjuti visi dan misinya dengan kerja nyata di lapangan,” tutup Tommy.