Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tani
Dua petani menunjukkan hasil panen pertaniannya. (Foto: Istimewa)

Tingkatkan Peran, HKTI Gresik Optimalkan Organisasi hingga Kecamatan



Berita Baru, Gresik – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan peran dalam melakukan advokasi bagi petani sehingga mampu memberikan edukasi pertanian.

Salah satu langkah yang diambil adalah dengan cara mengoptimalkan organisasi HKTI hingga di tingkat kecamatan. Hal itu diungkap Sekretaris DPD HKTI Provinsi Jawa Timur Warsito dalam acara Pra Musyawarah Cabang (Muscab) HKTI.

Menurutnya, optimalisasi tingkat kecamatan merupakan arahan dari HKTI Jawa Timur. Dengan begitu akan mudah berperan aktif kepada petani. “Harapannya, dengan memusatkan di tingkat kecamatan akan aktif di seluruh petani,” kata Warsito dikutip dari Antara, Selasa (23/11).

“Aktif dalam artian akselerasi mengadvokasi petani, mulai dari kecamatan paling ujung utara hingga ke selatan. Petani di sini perlu digarisbawahi, bukan hanya petani di sawah atau ladang, melainkan juga para petani ikan di tambak,” tambahnya.

Sementara, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang hadir dalam kegiatan mengakui dengan adanya HKTI di tingkat kecamatan, bahkan tingkat desa, akan membuat HKTI semakin dekat dengan masyarakat, khususnya masyarakat tani.

Pria yang akrab disapa Gus Yani itu menegaskan, petani memiliki peran yang luar biasa dalam negara, sebab tumbuhnya bangsa tidak lepas dari peran petani. “Bayangkan saja kalau petani mogok kerja, apa jadinya negara. Tumbuhnya bangsa Indonesia ini juga tidak lepas dari peran petani,” tuturnya.

Gus Yani juga meminta agar problem pertanian, seperti tergerusnya Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), persaingan dengan kemajuan perindustrian, masalah hama dan distribusi pupuk perlu dicarikan solusi bersama.

“Diperlukan komunikasi yang apik antara pihak pemerintah daerah dengan para petani. Bagaimana tahu persoalan yang ada di pertanian kalau kita tidak turun ke sawah atau tambak. Yang terjadi nantinya adalah masalah keterlambatan,” tukasnya.