Tim Pengabdian Masyarakat UM Dampingi Desa Sukodadi Kabupaten Malang Sebagai Desa Wisata Edukasi Toleransi
Berita Baru, Malang – Sebanyak empat dosen dan dan satu mahasiswa dari Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Minggu (8/8).
Tema yang diangkat dalam pengabdian ini adalah “Pendampingan Pemuda dalam Optimalisasi Branding Desa Sukodadi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang sebagai Desa Wisata Edukasi Toleransi”.
Ketua kegiatan, Mifdal Zusron Alfaqi mengatakan alasan diselenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sukodadi adalah karena desa tersebut memiliki keberagaman budaya dan keyakinan ketuhanan, hal ini ditunjukkan dari adanya beberapa agama dan penganut aliran kepercayaan.
“Dengan adanya perbedaan tersebut Desa Sukodadi masyarakatnya memiliki nilai toleransi yang tinggi. Harapan dari kegiatan pengabdian ini adalah nilai toleransi yang ada di Desa Sukodadi bisa dijadikan sebagai role model penerapan nilai ke-bhinnekaan yang masih diterapkan dikalangan masyarakat,” tutur Mifdal.
Menurutnya, hal-hal baik seperti yang ada di Desa Sukodadi ini harus terus diberitakan untuk menangkal isu-isu hoax dan hate speech. Karena mulai sekarang membicarakan Indonesia harus melalui pendekatan kontekstual positif, jadi media sosial jangan sampai hanya dipenuhi hal-hal jelek akan tetapi nilai-nilai kebaikan juga harus muncul dengan masif supaya generasi muda bangsa Indonesia tidak kehilangan jati dirinya sebagai anak bangsa Indonesia yang wajib memiliki nilai toleransi yang tinggi.
Kegiatan pengabdian ini menghadirkan dua pemateri kunci yaitu saudara M. Lukman Hakim dari Oase Intitute dan juga saudara Muhammad Yasin Arif dari Konten Kreator akun Instagram Sabda Perubahan.
“Kegiatan ini memang khusus untuk memberikan pendampingan kepada pemuda Desa Sukodadi untuk mampu mendokumentasikan kegiatan warga Desa Sukodadi yang berkaitan dengan nilai toleransi, sehingga pada akhirnya pemuda Desa Sukodadi mampu untuk memberitakan hal-hal baik terkait nilai toleransi dan juga mampu untuk mem-branding desanya sebagai desa wisata edukasi toleransi,” pungkasnya.