Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tim Gabungan Kembali Temukan Korban Longsor Tapanuli Selatan
Tim gabungan TNI dan Polri mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (30/4). (Foto: BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan)

Tim Gabungan Kembali Temukan Korban Longsor Tapanuli Selatan



Berita Baru, Sumatera Utara – Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Basarnas, TNI, Polri dan SKPD terkait beserta relawan kembali menemukan dua korban tanah longsor dalam keadaan meninggal dunia, Minggu (2/5).

“Dengan penemuan tersebut, maka korban bencana tanah longsor Tapanuli Selatan menjadi lima orang,” tulis akun resmi twitter BNPB Indonesia, Senin (3/4).

Adapun menurut laporan yang diterima dari BPBD Kabupaten Tapsel, seperti dikukutip dari laman resmi bnpb.go.id, kelima korban merupakan satu anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.

“Selain kelima korban, masih ada lima orang anggota keluarga dan dua orang warga lainnya yang diduga masih tertimbun material longsor dan masih dalam proses pencarian,” terangnya.

BNPB juga menyebut, ada  satu Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang turut menjadi korban dan mengalami luka-luka atas peristiwa longsor tersebut.

Dalam rangka percepatan penanganan darurat bencana, Bupati Tapanuli Selatan menetapkan Status Tanggap Darurat bencana tanah longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 30 April sampai 13 Mei 2021. “SK yang dikeluarkan dengan nomor 362-2857-2021,” sebutnya.

Diketahui, BPBD Kabupaten Tapsel telah mendirikan posko bersama tim gabungan lainnya di Kecamatan Marancar, tak jauh dari lokasi kejadian. Upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban serta pembersihan jalan dari material longsoran terus dilakukan menggunakan alat berat dan peralatan seadanya.

“Tim gabungan akan melanjutkan giat operasi pencarian dan pembersihan pada esok hari. Beberapa kendala, baik dari keterbatasan alat, kondisi cuaca, kondisi akses dan medan yang berat masih mewarnai upaya pencarian korban lainnya hingga hari ini,” ungkap laporan BNPB.

Tim Gabungan Kembali Temukan Korban Longsor Tapanuli Selatan
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi didampingi Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Sumut beserta jajaran melakukan peninjauan di lokasi kejadian pada Minggu (2/5). (Foto: BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan)

Di samping itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah hadir untuk terus melakukan pendampingan terkait posko tanggap darurat, melakukan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan darurat setiap hari serta memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi didampingi Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Sumut beserta jajaran melakukan peninjauan di lokasi kejadian pada Minggu (2/5). Edy menegaskan bahwa seluruh pemangku kebijakan di wilayah Kabupaten Tapsel diharapkan untuk mendirikan pos pantau dan memasang rambu di setiap titik yang rawan terjadinya pergerakan tanah atau longsor.

“Dirikan pos pantau agar bila sewaktu waktu akan terjadi longsor dapat dihindari,” ujar Gubernur Sumut Edy.

Edy juga mengingatkan agar keselamatan masyarakat harus menjadi perhatian yang utama. Upaya mitigasi, pencegahan serta meningkatkan kesiapsiagaan menjadi hal penting dan harus dilakukan. “Utamakan keselamatan,” tandasnya.

Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Tapsel masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan yang dapat disertai petir yang berlaku hingga dua hari ke depan atau Selasa (4/5).

Dalam hal ini, sebanyak 14 Kecamatan di Kabupaten Tapsel termasuk dalam kawasan yang memiliki potensi kerawanan tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.

Bencana tanah longsor yang dipicu oleh curah hujan tinggi selama tiga hari dan struktur tanah labil pada Kamis (29/4) juga mengakibatkan putusnya akses jalan dari Kecamatan Marancar menuju Kecamatan Batang Toru akibat timbunan material.

Bencana tanah longsor yang dipicu oleh curah hujan tinggi selama tiga hari dan struktur tanah labil pada Kamis (29/4) juga mengakibatkan putusnya akses jalan dari Kecamatan Marancar menuju Kecamatan Batang Toru akibat timbunan material. (MKR)