Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ilustrasi Tik Tok (Freepik/ayunannas)
Ilustrasi Tik Tok (Freepik/ayunannas)

Tik Tok Dinilai Melakukan Pelanggaran Data Pribadi Pengguna



Berita Baru, Internasional – Aplikasi berbasis video yang populer di kalangan pemuda Tik Tok dinilai telah melakukan pelanggaran data pribadi pengguna.

Kasus ini terjadi di Illinois Amerika Serikat yang notabene memiliki undang-undang penggunaan teknologi biometrik yang ketat.

Aplikasi tersebut dituduh menggunakan teknologi pengenalan fitur wajar dalam video penggunanya untuk kemudian melakukan identifikasi etnis, gender, dan umur.

Disebutkan juga, ia mengirim data hasil analisisnya tersebut ke China untuk suatu tujuan.

tiktok dribbble Gyöngyi Balogh
Ilustrasi Tiktok (Dribbble/Gyöngyi Balogh)

Perusahaan penyedia aplikasi tersebut membantah tuduhan dan memilih untuk berdamai dengan membayar sebanyak 92 juta USD atau setara dengan sekitar 1,3 triliun IDR.

Pakar privasi digital Ray Walsh menyampaikan bahwa dengan keputusan perusahaan aplikasi yang demikian, itu menunjukkan bahwa pihaknya tahu bahwa pihaknya tidak akan menang di pengadilan.

“Jadi, ya sebab itu Tik Tok memilih untuk membayar,” ungkap Ray Walsh seperti diberitakan BBC pada Februari.

Disebutkan, uang denda yang diberikan akan dibagikan pada pengguna aplikasi tersebut di Amerika Serikat.

Buntut kasus Tik Tok

Untuk antisipasi pada hal yang dialami aplikasi beken tersebut, sebagaimana dilansir BBC pada Rabu (3/11), Facebook memutuskan untuk tidak lagi menggunakan teknologi pengenalan wajah baik untuk gambar atau video dalam aplikasinya.

Keputusan ini berhubungan dengan dua (2) hal secara umum.

Pertama, semakin banyaknya kekhawatiran yang muncul akibat fitur pengenal wajah dalam kaitannya dengan privasi, bias, dan akurasi.

Kedua, regulasi yang ada hingga hari ini tentag fitur pengenalan wajah, privasi, dan seperangkat lainnya masih belum jelas.

“Jadi, karena ketidakjelasan ini, kami merasa bahwa membatasi penggunaan fitur pengenalan wajah adalah langkah yang tepat,” kata Jerome Pesenti, Vice President of Artificial Intelligence Facebook.