Tiga Vaksin Corona yang Sukses Bentuk Antibodi
Berita Baru, Jakarta – Pengembangan vaksin virus SARS-CoV-2 terus dilakukan oleh para peneliti di dunia. Saat ini sudah ada tiga vaksin yang dilaporkan sukses menghasilkan antibodi Covid-19.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) yang dikutip CNBC, saat ini terdapat 10 vaksin yang sedang dicobakan ke manusia. Yakni, Universitas of Oxford; CanSino Biological; dan Moderna. Lalu Wuhan Institute of Biological Products dengan dua jenis vaksin; Sinovac; Novavax; BioNTech; Institute of Medical Biology; dan Inovio Pharmaceuticals.
“Jika semua berjalan dengan baik, akhir tahun kita akan mendapat jawaban vaksin mana yang bekerja untuk lawan corona,” ujar direktur National Institute of Health (NIH), John Mascola, Selasa (16/6).
Tiga vaksin corona yang sukses bentuk antibodi Covid-19:
Ad5-nCoV
Vaksin Ad5-nCoV yang dikembangka Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological telah berhasil membentuk antibodi penawar pada puluhan pasien. Hasil uji klinis tahap awal ini pun yang dipublikasikan di jurnal kesehatan The Lancet.
Uji coba ini dilakukan pada peserta berusia 18 hingga 60 tahun dan menerima dosis rendah, sedang atau tinggi. Terdapat 36 orang di setiap kelompok dosis tersebut. Kandidat uji coba vaksin diinduksi dengan antibodi yang mengikat pada sebagian besar pasien corona yang telah terjangkit 28 hari.
Dalam uji coba vaksin ini, pada hari ke-28, pasien yang mendapat dosis vaksin rendah dan menengah menunjukkan adanya antibodi penawar dibandingkan dengan pasien dalam kelompok dosis tinggi.
mRNA-1273
Vaksin mRNA-1273 yang dibuat oleh Moderna Inc juga berhasil menciptakan antibodi penawar Covid-19. Namun, hasil penelitiannya belum diterbitkan dalam jurnal kesehatan manapun.
Berdasarkan penelitian perusahaan, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi Covid-19. Antibodi tersebut sama dengan para ‘survivor’ yang pernah tertular Covid-19.
CoronaVac
Vaksin yang dikembangkan Sinovac diklaim i aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi mempertahankan diri melawan infeksi virus corona baru. Vaksin tersebut diberi nama CoronaVac.
Menurut laporan Bloomberg vaksin CoronaVac belum menunjukkan efek samping yang parah dan 90% orang yang disuntikkan vaksin ini menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi.
Uji klinis fase I dan fase II dilakukan di China dengan melibatkan 743 relawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun. Perusahaan masih memantau perkembangan uji ini hingga 28 hari setelah disuntikkan dan akan dipublikasikan di jurnal akademik.