Tiga Menteri Kabinet Jokowi Ikut Panen Raya Padi di Gresik
Berita Baru, Gresik – Tiga menteri Kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Jum’at (12/3). Salah satu agenda kunjungan adalah mengikuti panen raya padi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Dudukusampeyan, Gresik.
Tiga menteri Kabinet itu yakni, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Kedatangan tiga menteri itu didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta Forkopimda Kabupaten Gresik.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan, akan memperbanyak permintaan pupuk, dimana selama pandemi Covid-19 hanya 78% yang dialokasikan untuk pupuk subsidi.
“Jangan bersandar pada pupuk subsidi, pupuk organik saja,” katanya.
Dikatakan Yasin, sepanjang dunia pertanian pasca panen itu diperhitungkan.
“Pertanian tidak pernah ingkar Janji, gak boleh nganggur lebih 14 hari, 1 hektare lahan minimal raup Rp 1 juta, yang nantinya beras bisa di Exspor dan Gresik menjadi lokomotif ketahanan pangan,” harapnya.
Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengaku sangat bangga dengan produk pertanian asal Jawa Timur yang mampu menempus pasar 27 negara lain.
“Sungguh membanggakan, produk pertanian JawaTimur yang diekspor beragam, mulai dari okra, sarang burung, jamur, cengkeh, kopi dan lain-lain,” terangnya.
Lanjut lanjut, Erick menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya agar komoditas dan produk lokal mampu menembus pasar global.
“Semoga ikhtiar tanpa henti untuk membawa komoditas dan produk Indonesia Go Global dan membangun ketahanan pangan ini membawa manfaat bagi petani dan masyarakat Jawa Timur juga bangsa Indonesia,” pungkas Erick.
Dalam kesempatan itu, Wabup Gresik Aminatun Habibah akan menindaklajuti kekurangan pupuk yang dialami oleh beberapa petani di Gresik.
“Kita tindak lanjut kekurangan, dan kita selesaikan di Petro,” katanya.
Menurut Bu Min, kekurangan distribusi pupuk subsidi akan diberikan sebanyak 37% dari kebutuhan. Dan 63% kekurangannya, dengan kuantitas 20 ribu Ton.
“Sebagai alternatif, pupuk organik sebagai solusi, dan Pemkab Gresik sudah ada pengadaan dari pupuk organik,” ujarnya.
Sedangkan Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir mengungkapkan, anggaran alokasi pupuk organik Rp 11 Miliar untuk pengadaan pupuk organik dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.
“Itu yang bantu kepada para petani untuk menutupi kelangkaan pupuk,” jelas Qodir.